Erupsi Gunung Kilauea Ciptakan Api Biru di Sekitar Aliran Lava

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 25 Mei 2018 | 12:24 WIB
Api biru di sekitar aliran lava Gunung Kilauea. (Survei Geologi AS)

Sejak mulai erupsi pada awal bulan ini, Gunung Kilauea, Hawaii, membuktikan bahwa ia sangat berbahaya namun menakjubkan.

Aliran sungai lava berwarna merah perlahan-lahan melintasi wilayah di sekitar gunung berapi. Sementara itu, celah yang meletus, membentuk ‘air mancur’ berisi cairan magma dan serpihan batu.

Tak cukup dengan itu, kini Kilauea menghasilkan tontonan baru, yaitu adanya api biru di sekitar lava.

Baca juga: Peneliti Ungkap Kondisi Bumi 2,4 Miliar Tahun Lalu, Seperti Apakah?

Video yang dipublikasikan oleh Survei Geologi AS, menunjukkan garis-garis api biru yang menyala di antara retakan jalan. Ini disebabkan oleh metana yang tercipta saat vegetasi rusak serta gas yang terperangkap di ruang bawah tanah. Saat metana tersebut keluar dan terbakar, ia akan menghasilkan pemandangan tak biasa.

Api biru hanya bisa terlihat di malam hari. Jadi, masih belum jelas seberapa luas jangkauannya dan berapa lama mereka terbakar.

“Fenomena ini tidak biasa. Setahu saya, satu-satunya tempat yang memiliki api biru adalah Indonesia,” kata Janine Krippner, ahli vulkanologi.

Di Kawah Ijen, Indonesia, api biru merupakan pemandangan umum. Di sana, ia tercipta akibat gas sulfur yang terbakar dengan angin panas.

Letusan Kilauea menimbulkan api biru kemungkinan karena lava memasuki area berkembang di mana jalanan aspal terbentuk di atas vegetasi. Dalam kondisi normal, kerusakan tanaman bisa menghasilkan metana yang secara bertahap dilepaskan ke udara.

Ledakan metana

Selain itu, lava yang terjebak di tengah vegetasi hutan juga bisa memproduksi ledakan metana. Itu akan mendorong batu-batu besar dan puing lainnya ke udara. Dan itu akan membahayakan populasi sekitar.

“Ledakannya tidak bisa diprediksi. Cara terbaik untuk menghindari ledakan metana adalah dengan menyingkir dari aliran lava,” tulis Survei Geologi AS dalam unggahan Facebook mereka.

Baca juga: Perubahan Iklim Dapat Memicu Erupsi Gunung Berapi di Seluruh Dunia

“Ledakan terjadi dengan singkat dan terlokalisasi. Artinya, bahayanya tinggi apabila kita terlalu dekat dengan erupsi aktif,” tambah Mika McKinnon, ahli geologi.

Banjir lahar dan gas beracun pada abu merupakan bahaya vulkanik paling umum yang dihadapi oleh penduduk di sekitar Kilauea.

Pemerintah Hawaii juga mengawasi letusan eksplosif di puncak Gunung Kilauea, di mana tumpukan uap juga berpotensi melontarkan batu-batu besar dengan kecepatan tinggi.