Ilmuwan Temukan Ketombe Pada Fosil Dinosaurus Berusia Jutaan Tahun

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 4 Juni 2018 | 13:37 WIB
Fosil microraptor. (Getty Images)

Saat ini, jika melihat ketombe berjatuhan di pundak, Anda bisa langsung membeli sampo khusus di minimarket. Namun ternyata, sejak 125 juta  tahun yang lalu, burung-burung dan dinosaurus berbulu pun sudah memiliki ketombe.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Nature Communications mengungkapkan bahwa makhluk purba menggugurkan kulitnya dalam potongan-potongan kecil – tidak seperti reptil masa kini.

Para ilmuwan yang mempelajari fosil bulu dinosaurus (microraptor, Beipiaosaurus, dan Sinornithosaurus) ini, menemukan keberadaan “gumpalan putih kecil” di sana. Mereka yakin, gumpalan itu merupakan ketombe, karena serpihan kulitnya persis sama dengan yang digugurkan hewan-hewan modern, serta manusia.

Baca juga: Kerangka Manusia Tertimpa Batu Ungkap Tragedi Letusan Gunung Vesuvius

Para peneliti telah lama mempertanyakan bagaimana dinosaurus berbulu meluruhkan kulitnya. Sebab, jika melepaskan semua kulit seperti yang dilakukan reptil modern, itu akan menyulitkan mereka.

Penemuan baru ini menunjukkan bahwa menggugurkan kulit menjadi serpihan kecil, berevolusi bersamaan dengan munculnya bulu – tepat di sekitar pertengahan periode Jura (Jurrasic).

Baca juga: Burung Harus Belajar Terbang Lagi Setelah Meteor Menghantam Bumi

“Ada ledakan evolusi pada saat itu. Menarik mengetahui bahwa kulit burung dan dinosaurus berevolusi dengan cepat sebagai respons terhadap tumbuhnya bulu,” kata dr. Maria McNamara pemimpin penelitian dari University College Cork, Irlandia.

“Sel fosil diawetkan dengan detail yang luar biasa, sampai ke tingkat nano serat keratin. Yang luar biasa adalah bagaimana ketombe fosil hampir identik dengan burung modern,” tambahnya.

Meskipun begitu, ada perbedaan utama antara ketombe fosil dengan yang berasal dari burung modern. Sel-sel kulit milik fosil, sebagian besar tidak mengandung lemak seperti pada burung modern. Para ilmuwan mengatakan, ini menandakan bahwa makhluk purba itu tidak pernah merasakan kehangatan seperti burung masa kini. Juga karena dinosaurus berbulu tidak pernah terbang dalam waktu yang lama.