Ini Alasan Kita Tidak Boleh Membungkus Makanan dengan Kertas Aluminium

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 4 Juni 2018 | 14:02 WIB
Menempatkan makanan dalam foil dan memasaknya di oven adalah sebuah masalah. (IngaNielsen)

Penulis: Ghada Bassioni/The Conversation

Bila Anda berencana membakar ikan, memanggang sayur-sayuran atau mempersiapkan sepotong daging untuk makan malam, kemungkinan besar bahwa Anda akan membungkus makanan Anda dalam kertas aluminium foil. Apa yang mungkin tidak Anda sadari, kertas aluminium ini akan meresap ke dalam makanan Anda. Dan hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Riset yang saya lakukan dengan beberapa peneliti menyelidiki penggunaan aluminium untuk memasak dan mempersiapkan makanan.

Aluminium tidak saja tampak di kertas foil: bahan ini adalah material alat masak paling populer yang digunakan oleh orang-orang negara berkembang. Wajan dan panci dilapisi aluminium dan bahan ini juga juga ditemukan dalam beberapa beberapa perabot dapur seperti sendok makan.

Baca juga: Hati-hati, Diet Tinggi Protein Tingkatkan Risiko Gagal Jantung

Tembaga dulu digunakan untuk peran ini, tapi seiring waktu bahan itu diganti dengan aluminium karena bahan ini lebih murah untuk diproduksi massal dan lebih mudah dibersihkan.

Tapi jika memasak makanan Anda di dalam panci atau wajan aluminium bukanlah sesuatu yang buruk, menempatkan makanan dalam foil dan menaruhnya dalam oven adalah masalah. Ini terutama dengan makanan yang asam dan pedas yang disiapkan pada suhu tinggi.

Aluminium dan kesehatan

Tubuh manusia dapat mengeluarkan sejumlah kecil aluminium dengan sangat efisien. Ini berarti bahwa paparan minimal aluminium bukanlah suatu masalah. WHO telah menetapkan asupan harian yang aman adalah 40mg per kilogram berat badan per hari. Maka seseorang yang punya berat badan 60kg, asupan aluminium yang dizinkan sampai 2400mg.

Tapi mayoritas orang terpapar dan menelan jauh lebih banyak ketimbang asupan harian aman yang disarankan. Alumnium saat ini hadir di jagung, keju kuning, garam, bumbu-bumbu, rempah-rempah, dan teh. Aluminium digunakan dalam perabot masak, seperti disebutkan di atas, juga dalam agen-agen farmakologi seperti antiasam dan antiperspirant. Alumunium surfat, turunan aluminium, digunakan sebagai coagulant alias zat pengental dalam proses pemurnian air minum.

Para ilmuwan sedang meneliti apakah paparan aluminium yang berlebihan bisa menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Satu contoh, konsentrasi tinggi aluminium telah dideteksi di jaringan otak pasien penyakit Alzheimer. Para saintis telah menguji komunitas orang-orang tua dengan Alzheimer dan berkesimpulan bahwa ini adalah satu penyakit modern yang disebabkan oleh kondisi kehidupan yang berubah terkait dengan industrialisasi masyarakat. Kondisi ini mungkin terjadi karena tingkat paparan aluminium tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Aluminium mengancam risiko kesehatan lainnya juga. Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan aluminium tinggi mungkin membahayakan pada beberapa pasien dengan penyakit tulang atau gangguan ginjal. Asupan aluminium yang tinggi juga mengurangi tingkat pertumbuhan sel-sel otak manusia.

Hindari aluminium foil ketika masak

Mengingat semua risiko yang terbukti ini, sungguh penting untuk menetapkan konsentrasi aluminium ketika memasak. Panci dan perangkat masak lainnya cenderung dioksidasi, atau proses pemberian sebuah lapisan lebam yang mencegah aluminium tersebut meresap ke dalam makanan.

Masalahnya adalah ketika Anda menggosok panci Anda setelah masak, lapisan itu luntur dan aluminium dapat meresap ke dalam makanan Anda. Hal ini mudah dicegah: ketika Anda mendapat panci aluminium baru, didihkan air di dalamnya beberapa kali sampai dasarnya menjadi kerak. Ini menciptakan sebuah oksidasi alamiah yang mencegah penyerapan. Mereka mungkin terlihat indah bila mereka digosok dan berkilap, tapi dasar panci yang berkerak lebih baik untuk makanan Anda dan kesehatan Anda.

Tapi memasak makanan Anda di aluminium foil adalah cerita yang berbeda. Aluminium foil adalah kertas sekali pakai dan Anda tidak akan dapat membuat lapisan lebam sebelum menggunakannya. Riset saya menunjukkan bahwa perpindahan aluminium ke dalam makanan selama proses memasak makanan terbungkus dalam aluminium foil melebihi batas yang diizinkan yang ditetapkan oleh WHO.

Aluminium secara signifikan lebih mungkin merembes ke dalam makanan, dan pada tingkat yang lebih tinggi, dalam larutan makanan asam dan cair seperti jus lemon dan tomat daripada yang mengandung alkohol atau garam.

Tingkat perembesan bahkan naik lebih banyak ketika bumbu ditambahkan ke makanan yang dimasak dalam aluminium foil. Segala sesuatu yang bersifat asam memicu proses yang sangat agresif yang melarutkan lapisan aluminium ke dalam makanan.

Baca juga: Peneliti: Mengonsumsi Suplemen Multivitamin Tidak Ada Gunanya

Penelitian ini menunjukkan bahwa aluminium foil sebaiknya tidak digunakan untuk memasak.

Sebagai gantinya, kami merekomendasikan menggunakan gelas atau porselen saat menyiapkan hidangan panggang. Namun, aman membungkus makanan dingin dalam foil, meskipun tidak untuk waktu yang lama. Karena makanan memiliki masa simpan dan karena aluminium dalam foil akan mulai meresap ke dalam makanan tergantung pada bahan-bahan seperti rempah-rempah.

Ghada Bassioni, Associate Professor and Head of the Chemistry Divison, Ain Shams University

Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.