Ditemani Djoko Asmo, Sukarno Nyaris Terbakar Karena Keasyikan Pidato

By National Geographic Indonesia, Rabu, 6 Juni 2018 | 13:18 WIB
Presiden Soekarno pada suatu kunjungan pameran lukisan di Jakarta, mengamati lukisan 'Sumilah' karya (Zika Zakiya)

Di kamar itu, Bung Karno berpidato seperti orang kerasukan setan sambil berdiri di atas bangku reyot yang ada di sana.

Jam dua tengah malam, Bung Karno pidato berapi-api sendirian, pendengar satu-satunya yaitu Djoko Asmo, yang sedang asyik tenggelam dalam mimpinya sendiri.

Kegemaran Bung Karno berpidato juga pernah menimbulkan kejadian konyol. Ketika itu, Bung Karno tidak melakukan kegiatan politik, karena memenuhi permintaan gurunya demi pelajarannya di sekolah. Peristiwa ini terjadi di Bandung, di rumah Inggit tempat ia indekos.

Malam itu, tiba-tiba timbul dorongan yang amat kuat dalam diri Bung Karno untuk berpidato. Bak berhadapan dengan puluhan ribu massa yang bersorak-sorai, Bung Karno berdiri di atas tempat tidur, di samping temannya yang bernama Djoko Asmo.

Baca juga: Lima Benda Paling Kotor di Ruangan Hotel Anda, Apa Sajakah?

Dengan semangat berapi-api, Bung Karno berpidato. Mendengar suara berisik, awalnya Djoko Asmo terbangun, tetapi kemudian ia tidur lagi. Jam dua tengah malam, Bung Karno pidato berapi-api sendirian, pendengar satu-satunya yaitu Djoko Asmo, yang sedang asyik tenggelam dalam mimpinya sendiri.

Akhirnya, karena terlalu terbakar semangatnya sendiri yang menyala-nyala, Bung Karno jatuh tertidur karena kelelahan. Beberapa lama kemudian, Ia dan temannya terbangun.

Nafas mereka tersekat oleh asap yang memenuhi seluruh kamar. Rupanya, semalam Bung Karno lupa mematikan lampu teplok. Lampu yang menyala sepanjang malam itu menjilat bagian bawah kelambu, hingga hampir semuanya ludes terbakar.