Tidak Hanya Karena Banyak Makan, Telat Makan Juga Sebabkan Kegemukan

By Gregorius Bhisma Adinaya, Jumat, 8 Juni 2018 | 12:01 WIB
Makanan sehat (shironosov)

Meski sedang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan, jangan biasakan untuk melewatkan waktu untuk makan. Mengapa? Karena telat makan ternyata juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Peneliti dari Brigham and Women's Hospital, Universitas Tufts, dan Universitas Murcia, Spanyol, menemukan bahwa makan pada waktunya dapat membantu mengurangi berat badan dalam periode diet 20 minggu daripada yang suka melewatkan waktu makan.

Baca juga: Khalifa Al Tajer, Masjid Canggih Ramah Lingkungan Pertama di Dunia

Penelitian tersebut melibatkan 420 orang yang mengalami kelebihan berat badan di Spanyol. Jadwal makan utama mereka adalah pada siang hari. Para responden ini mengasup jumlah kalori yang sama, punya kebiasaan tidur yang sama, dan kadar hormon rasa lapar, ghrelin dan leptin yang sama. 

Partisipan dibagi menjadi dua kelompok besar. Grup pertama akan makan siang sebelum pukul 15.00 dan grup kedua makan sesudah jam tersebut. Setelah 20 minggu, peneliti membandingkan jumlah penurunan berat badan di antara kedua kelompok itu. Ternyata, kelompok pertama kehilangan berat badan lebih banyak dibanding yang kedua.

Selain itu, penurunan berat badan kelompok kedua terjadi lebih lambat.

Perlu diketahui bahwa asupan makan siang di Spanyol sekitar 40 persen dari rata-rata asupan kalori harian orang Kaukasia. Bagi orang Amerika, porsi kalori makan siang orang Spanyol setara dengan porsi makan malam mereka.

Baca juga: Video: Ketika Bulan Purnama Terlihat Seperti Jatuh Dari Langit

Beberapa studi sebelumnya juga menunjukkan kesimpulan yang hampir sama, yakni melewatkan jam makan justru membuat berat badan sulit turun.

Hal ini dipicu oleh perilaku menahan lapar justru membuat seseorang lebih sulit untuk fokus memilih makanan yang lebih bergizi. Kelaparan cenderung membuat seseorang mengambil makanan apa saja yang ada di depan mata. 

Orang yang sering begadang juga cenderung lebih gemuk. Hal ini dipicu karena setelah makan malam, biasanya mereka masih akan ngemil pada malam hari. Sementara itu orang yang sering melewatkan sarapan atau makan terlalu sedikit pada pagi hari cenderung akan makan lebih banyak di siang hari. 

Perusahaan diet, Forza Supplements, melakukan survei terhadap 1.000 pelaku diet mengenai jam makan yang tepat. Hasilnya menunjukkan, waktu sarapan yang paling tepat adalah tidak lama setelah pukul 07.00 pagi.

Sementara itu, waktu ideal untuk makan siang adalah antara pukul 12.30-13.00. Untuk waktu makan malam yang ideal, berkisar pada pukul 18.30.

Baca juga: Rumah Sakit Jiwa Gonjiam, Salah Satu Tempat Terseram di Korea Selatan