Plastik dan Zat Kimia Berbahaya Ditemukan di Pedalaman Antartika

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 8 Juni 2018 | 11:33 WIB
Ilustrasi gletser biru di Antartika. (Zika Zakiya)

Hasil analisis sampel air dan salju di wilayah pedalaman Antartika menunjukkan adanya potongan-potongan kecil plastik. Ini menunjukkan bahwa daerah paling terpencil pun, tidak bisa lepas dari ancaman sampah plastik.

Pengujian yang dilakukan oleh Greenpeace di wilayah kutub tersebut, menemukan fakta bahwa sebagian besar sampel mengandung mikroplastik dan zat kimia berbahaya.

Meskipun dampak dari mikroplastik di laut Antartika belum diketahui dengan pasti, namun ini tetap menjadi perhatian penting.

Baca juga: Sampah Plastik Ditemukan di Palung Mariana, Titik Terdalam di Bumi

Potongan kecil plastik, yang ukurannya tidak lebih dari 20 milimeter, bisa disalahartikan sebagai mangsa oleh hewan laut kecil seperti plankton. Setelah dikonsumsi oleh mereka, mikroplastik akan membahayakan rantai makanan yang lebih besar lagi – berpotensi menyebabkan kematian pada hewan laut lainnya seperti burung laut dan paus.

Frida Bengtsson, pemimpin kampanye Protect the Antartic di Greenpeace mengatakan: “Mungkin kita berpikir Antartika sebagai wilayah terpencil dan alam liarnya masih murni, namun ternyata ia juga tak lepas dari polusi dan perubahan iklim.”

Dari delapan sampel air laut yang diteliti, tujuh di antaranya mengandung bagian kecil plastik atau mikroplastik, seperti serat sintetik yang berasal dari pakaian. Hasil penelitian menggunakan jaring juga menangkap potongan mikroplastik.

Greenpeace mengatakan, selama ini hanya ada sedikit data mengenai plastik di perairan Antartika. Analisis ini memberikan informasi baru mengenai kontaminasi di wilayah tersebut.

Selain mikroplastik, pada tujuh dari sembilan sampel salju, juga terdapat konsentrasi zat kimia seperti PFA atau PFC. Bahan kimia ini biasanya digunakan pada proses industri dan pembuatan produk konsumen. Ia dapat menyebabkan masalah pada reproduksi serta perkembangan hewan.

Baca juga: Seberapa Parahkah Kondisi Pencemaran Sampah Plastik di Laut Asia?

Greenpeace menyerukan tindakan pencegahan untuk membendung aliran plastik ke laut dunia dengan cara mengepung sumbernya. Ini dilakukan untuk melindungi habitat satwa liar yang berada di Antartika dari bahaya sampah plastik.

“Perlu melakukan sesuatu pada sumber sampah untuk mencegahnya berakhir di Antartika. Kami juga berharap adanya rumah perlindungan bagi penguin, paus, dan seluruh ekosistem Antartika agar mereka bisa pulih dari tekanan yang dihadapi,” kata Bengtsson.

Ia menambahkan, kelompok pecinta lingkungan ini menemukan semua jenis sampah dari industri perikanan di Antartika.

“Ada pelampung, jaring, dan terpal di tengah gunung es. Sangat menyedihkan untuk dilihat,” papar Bengtsson.