Hewan Laut Berjatuhan dari Langit Tiongkok, Mengapa Itu Bisa Terjadi?

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 20 Juni 2018 | 10:42 WIB
Beberapa foto hujan hewan laut yang diunggah penduduk Tiongkok. (metro.co.uk)

Minggu lalu, kota pesisir Qingdao di Tiongkok Timur mengalami badai besar. Fenomena tersebut dilengkapi dengan jatuhnya beberapa hewan laut dari langit -- bersamaan dengan angin dan hujan lebat.

Penduduk Tiongkok mengabadikan peristiwa ‘hujan hewan laut’ itu melalui foto, lalu mengunggahnya di media sosial. Di antara makhluk laut yang berjatuhan, terdapat udang hingga bintang laut. Dari foto-foto yang beredar, mereka terlihat melayang di udara sebelum menghantam jendela mobil penduduk.

Meskipun bukan pertama kalinya, namun jatuhnya hewan-hewan dari langit, merupakan fenomena langka. Ilmuwan pun belum memiliki bukti langsung terkait penyebabnya. Namun, ada beberapa hipotesis yang bisa menjelaskan hal tersebut.

Baca juga: Akibat Ulah Manusia, Hewan-hewan Mengalami Perubahan Perilaku

Sederhananya, hujan terjadi ketika air menguap dari permukaan Bumi, lalu mendingin dan mengembun di atmosfer hingga akhirnya turun kembali. Namun, hewan apa pun terlalu berat untuk diangkat ke langit jika mengikuti proses tersebut.

Oleh karena itu, peneliti mengutarakan penyebab yang lebih ekstrem seperti tornado. Selain itu, hujan hewan laut ini juga diduga melibatkan puting beliung – angin berputar dengan kecepatan lebih dari 63 kilometer/jam.

“Sama seperti tornado, puting beliung dewasa terdiri dari pusaran bertekanan rendah yang dikelilingi oleh corong berputar dan arus naik. Pusat pusaran dari badai ini cukup kuat untuk menghisap udara, air, hingga benda-benda di sekitarnya,” jelas sebuah tulisan di US Library of Congress.

Baca juga: Manchineel, Pohon Paling Beracun yang Bisa Sebabkan Kematian

Meskipun cukup masuk akal secara ilmiah, namun belum ada bukti langsungnya. Beberapa peneliti bahkan mengatakan kita tidak memerlukan puting beliung, cukup hembusan angin yang kuat untuk mengangkat hewan laut kecil lalu menerbangkannya bersama badai.

Terkait hujan hewan laut di Qingdao, ada spekulasi bahwa fenomena itu terjadi akibat angin kencang yang menyapu pasar ikan, lalu membuatnya tersebar di jalanan.

Qingdao sendiri memang dihantam badai minggu lalu, menyebabkan banjir dan merusak beberapa infrastruktur di kota tersebut. The Qingdao National Meteorological Station menyatakan, angin bertiup 34,8 meter per detik dengan badai berkekuatan 12 sesuai skala Beaufort.