Jika Anda ingin mengetahui kapan hujan badai turun, coba perhatikan perilaku gajah. Itulah yang dipaparkan oleh sebuah studi baru-baru ini. Bahwa hewan berbelalai ini dapat merasakan kapan badai datang dari jarak sangat jauh.
Tim peneliti berasal dari beberapa instansi seperti Texas A&M, University of Virginia, University of New South Wales, dan University of Utah. Mereka menyelidiki perilaku gajah selama masa pancaroba.
Menggunakan Global Positioning System (GPS), peneliti menganalisis perpindahan 14 gajah di Namibia, Afrika sepanjang tujuh tahun. Ketika semua data terkumpul, peneliti menyimpulkan bahwa gajah mampu merasakan kehadiran badai hingga 150 mil jauhnya. Hal inilah yang membuat kumpulan gajah hampir selalu terhidar dari terpaan badai.
“Kami belum memahami apakah (gajah) mampu mendengar guntur atau mendeteksi frekuensi dari suara badai yang tidak dapat didengar manusia. Kemungkinan alasan tersebutlah yang membuat gajah dapat mendeteksi hujan badai,” papar Oliver Frauenfeld, asisten profesor dari Texas A&M bidang geografi, dalam sebuah pernyataan.
Wilayah Namibia sendiri mempunyai musim hujan yang relatif singkat, hanya berlangsung beberapa minggu saja. Berkat kepekaan gajah terhadap turunnya hujan memberi manfaat bagi manusia. Melihat tanda dari gajah, manusia dapat bersiap menampung air hujan untuk persediaan.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR