Pria India ini tidak mampu menyewa hotel di Azerbaijan, jadi dia mendirikan tenda sebagai kamar tidurnya.
Itu bukan tantangan terakhir yang harus dihadapi Francis. Saat sampai di Georgia, ia ditolak masuk kembali.
“Saya memiliki semua dokumen tapi entah mengata tidak diperbolehkan masuk. Itu membuat saya berada dalam situasi genting karena saya hanya memiliki visa tunggal untuk Azerbaijan. Tidak mungkin saya kembali ke sana,” cerita Francis.
Ia terjebak di “wilayah tak bertuan” antara Georgia dan Azerbaijan selama satu hari. Beruntung, Azerbaijan mengelurkan visa mendesak sehingga Francisa dapat masuk kembali ke negara tersebut.
“Saya harus menemukan rute lain menuju Rusia. Ada seseorang yang mengatakan bahwa Azerbaijan berbagi perbatasan dengan wilayah Dagestan, Rusia. Akhirnya, sata sampai di sana pada 5 Juni,” kata Francis.
Bahasa merupakan masalah utama karena jarang penduduk Dagestan yang menggunakan bahasa Inggris.
“Banyak penduduk Dagestan terkejut melihat ada pria India yang masuk ke wilayah mereka dengan bersepeda. Saya harus menggunakan bahasa universal tentang sepak bola atau film agar mereka terbuka,” tambahnya.
Sampai pada 26 Juni
Saat ini, Francis sudah berada di Tambov, sebuah kota yang terletak 460 kilometer dari Moskow. Ia harus sampai di ibu kota Rusia tersebut pada 26 Juni agar dapat menyaksikan laga Prancis versus Denmark.
“Itu satu-satunya tiket pertandingan yang saya punya,” ujar Francis.
Meskipun begitu, Francis sebenarnya mendukung timnas Argentina. “Lionel Messi adalah favorit saya – dan saya memujanya. Impian saya adalah bisa bertemu dengan Messi dan memintanya menandatangani sepeda saya,” ungkapnya.
Baca juga: 5 Kejadian Kontroverisal yang Tidak Terlupakan Dalam Piala Dunia
Clifin Francis berharap, perjalanannya ini dapat menginspirasi orang-orang di tanah airnya untuk lebih peduli terhadap sepak bola dan kebugaran.
“Saya ingin India bisa bermain di Piala Dunia suatu hari nanti. Dan itu mungkin terjadi jika anak-anak India mulai menekuni sepak bola. Saya optimis kami akan mendapatkan kesempatan dalam 20 tahun ke depan,” jelas Francis.
“Saya juga berharap orang-orang mulai tertarik bersepeda setelah membaca kisah saya,” pungkasnya.