Beberapa conquistador atau penakluk Spanyol pernah menulis tentang tzompantli dan menaranya -- memperkirakan bahwa satu rak tersebut terdiri dari 130 ribu tengkorak.
Bangunan penuh tengkorak itu pernah disebutkan oleh Andres de Tapia, tentara Spanyol yang mendampingi Cortes saat menaklukkan Meksiko pada 1521. De Tapia mengatakan, ia menghitung ada puluhan hingga ribuan tengkorak di Huey Tzompantli.
Orang-orang Aztec menganggap tengkorak tersebut sebagai ‘benih yang akan menjamin kelangsungan hidup manusia’, juga tanda regenerasi – sama seperti bunga pertama di musim semi.
Saat ini, para arkeolog mulai mempelajari tengkorak-tengkorak itu dengan detail. Berharap bisa mengetahui lebih jauh tentang ritual Meksiko dan perawatan postmortem dari tubuh manusia yang telah dikorbankan.
Baca juga: Kuburan Era Perang Saudara Simpan Rangka Manusia yang Terpotong-potong
Dari dua musim penggalian, arkeolog berhasil mengumpulkan 180 tengkorak hampir lengkap dan ribuan yang telah rusak dari menara.
Luka potongan yang terdapat di sana mengonfirmasi bahwa daging mereka ‘dikupas’ setelah kematian. Dari tengkorak-tengkorak tersebut, peneliti juga mengetahui bahwa pemenggalan kepala dilakukan dengan rapi dan menggunakan ‘pola’ yang sama.
Sebanyak ¾ tengkorak yang berhasil dianalisis berasal dari pria berusia 20 hingga 35 tahun. Sekitar 20% milik perempuan, dan 5% sisanya dari anak-anak. Mereka berada dalam kondisi kesehatan yang baik sebelum dikorbankan.