Kaitan Antara Bulu Lebat dengan Tingkat Libido Wanita Menurut Sains

By Gregorius Bhisma Adinaya, Jumat, 29 Juni 2018 | 14:32 WIB
(DeanDrobot/Getty Images)

Kepercayaan masyarakat mengenai wanita yang memiliki bulu—rambut pendek dan lembut pada tubuh manusia (bukan di kepala) atau binatang—lebat pada sebagian besar tubuhnya berarti memiliki nafsu seksual yang tinggi sudah terlanjur berkembang. Mengenai kebenarannya, belum tentu semua tahu.

Namun, sebelum membahas kebenaran akan kepercayaan tersebut, ada baiknya kita terlebih dahulu memahami hormon testosteron. Hormon yang identik dengan pria ini seringkali dikaitkan dengan tingkat libido seseorang.

Baca juga: Video: Gagal Dideteksi NASA, Asteroid Sebesar 4 Meter Meledak di Rusia

Berdasarkan sejumlah penelitian terbaru, pada pria sehat, testosteron sama sekali tidak berhubungan dengan libido. Sebaliknya, wanita sehat yang memiliki hormon testosteron tinggi memiliki ketertarikan tinggi untuk melakukan masturbasi dibandingkan dengan berhubungan seks.

Temuan ini dimuat dalam jurnal Archives of Sexual Behavior.

Penelitian ini dilakukan oleh Sari van Anders, pakar perilaku neuroendokrinologi dari University of Michigan. Meski begitu, Sari mengatakan bahwa temuan ini tidak dapat dijadikan sebagai rujukan.

Bukan tanpa alasan, Sari mengatakan bahwa kebanyakan penelitian mengenai hasrat dan hormon seksual menggunakan binatang sebagai subjek penelitian. Bila dilakukan pada manusia, biasanya penelitian hanya berfokus pada orang-orang yang mengalami abnormalitas hormon testosteron—mereka datang ke rumah sakit untuk penanganan.

Pengaruh testosteron pada nafsu wanita

Pada wanita, testosteron diproduksi secara alami di dalam kelenjar adrenal.

Selain memengaruhi fungsi seksual dan agresivitas, testosteron juga mempengaruhi pertumbuhan rambut halus di kelamin, perkembangan otot, endapan lemak di sekitar pinggang, dan pengaturan sirkuit otak sebelum seseorang lahir atau ketika masih di dalam rahim.

Dilansir dari Psychology Today, Nigel Barber, peneliti dan pengajar di Birmingham Southern College mengatakan bahwa pada umumnya wanita dengan gairah seksual rendah akan mengalami peningkatan gairah bila "diberikan" testosteron dalam dosis kecil.

Baca juga: 'Menara Tengkorak' Ungkap Kekejian Ritual Pengorbanan Manusia di Aztec