Peneliti Mengungkap Bagaimana Estrogen Memengaruhi Migrain pada Pria

By Gregorius Bhisma Adinaya, Senin, 2 Juli 2018 | 18:37 WIB
Ternyata, sakit kepala ada jenisnya! Ini penjelasannya. (pexels.com)

Mereka pun memiliki berat badan ideal, sesuai usia dan indeks massa tubuh. Setiap tiga jam sekali, para peneliti mengambil sampel darah para responden. Dalam satu hari, ada empat sampel darah yang diambil, untuk mengukur kadar estradiol, estrogen, dan testosteron.

Bagi peserta yang memiliki migrain, sampel darah pertama diambil saat peserta tidak mengalami migrain, setelah itu setiap hari sampai ia mengalami migrain.

Dari sinilah ahli menemukan, pria dengan tingkat estrogen yang tinggi akan mengalami migrain. "Kami menemukan tingginya kadar estrogen dan kadar testosteron yang rendah akan memengaruhi migrain," imbuhnya.

Sebagai perbandingan, saat migrain tingkat estrogennya 97 psikomoles per liter (pmol/L), sementara pria yang tidak mengalami migrain tingkat estrogennya 69 pmol/L.

Tim juga menemukan ada perbedaan dalam kadar testosteron. Saat kadar estrogen tinggi, kadar testosteron akan turun. Perbandingannya, 3,9 untuk pria yang migrain dan 5,0 untuk yang tidak migrain.

Tingkat testosteron meningkat 24 jam sebelum migrain, di mana gejalanya meliputi kelelahan, otot kaku, dan mengidam makanan.

Para peserta mengaku saat migrain datang, maka akan muncul gejala suasana hati yang buruk, kurang bertenaga, dan tidak bergairah dalam berhubungan seksual. Gejala itu tidak lain berkaitan dengan turunnya kadar testosteron.

Sebanyak 61 persen pria yang memiliki migrain melaporkan hal itu. Dari penelitian ini kita memang mendapat penelitian baru. Namun, Van Oosterhout menegaskan masih perlu adanya studi lebih lanjut dengan subjek penelitian yang lebih banyak agar hasilnya lebih akurat.

"Masih diperlukan adanya penelitian lebih lanjut dengan populasi yang lebih besar untuk memvalidasi temuan kami," kata Van Oosterhout. "Peran estrogen pada pria memicu munculnya migrain seperti halnya wanita. Ini perlu diselidiki lagi," tegasnya.

Baca juga: Todd, Golden Retriever Pahlawan yang Relakan Dirinya Digigit Ular

Artikel ini sudah pernah tayang pada Kompas.com. Baca artikel sumber.