Ketiga permasalah tadi kemudian terpecahkan dengan konsep warung pintar. Principal warung pintar akan menyediakan barang dagangan dengan harga bersaing, sehingga pemilik warung pintar hanya perlu melakukan proses distribusi.
Warung pintar dilengkapi dengan supply order system yang terhubung dengan principal, sehingga memudahkan dalam proses pemesanan barang.
Baca juga: Todd, Golden Retriever Pahlawan yang Relakan Dirinya Digigit Ular
Dengan fasilitas penunjang, warung pintar juga menjadi magnet bagi banyak orang. Para pembeli dapat berlama-lama berada di warung dan melakukan pembelian berulang. Terlebih lagi warung pintar juga menjual pulsa telepon-internet, pulsa listrik, hingga mampu melakukan pembayaran BPJS.
Warung pintar juga dilengkapi dengan sistem teknologi kasir yang dapat memudahkan pemilik melakukan manajemen keuangan.
Dengan semua pembaharuan ini, warung pintar bisa diibaratkan sebagai retail modern yang dibuat lebih ringkas dan dipadatkan. Oleh karena itu, Agung yakin bahwa pendapatan pemilik warung pun harusnya mengalami peningkatan.
Saat ini Warung Pintar sudah berada di 18 tempat di Jabodetabek, dan akan terus bertambah. Pengoperasionalan yang mudah, dinilai oleh Agung sebagai nilai lebih yang dapat berpengaruh pada peningkatan jumlah gerai Warung Pintar.
Baca juga: Kengerian Pupil Pada Mata Kucing Menurut Sains, Bukan Mistis
Walau menyandang kata "warung", namun untuk menjadi pemilik salah satu gerai Warung Pintar, seseorang harus melakukan pengajuan dan menjalani proses seleksi.
Pria lulusan Intermedia ITB ini menjelaskan bahwa tingkat animo masyarakat atas konsep ini terbilang tinggi. Sebanyak 600 orang mendaftar untuk turut serta dalam setiap hari.