Pembelian Online Meningkat, Tiongkok Ciptakan Robot Pengantar Barang

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 18 Juli 2018 | 17:44 WIB
Robot pengantar barang di Tiongkok yang dilengkapi dengan sistem GPS, kamera dan radar. (Greg Baker/AFP)

Di tengah permukiman yang tenang di pinggir Beijing, robot berwarna hitam kuning berukuran seperti mesin cuci kecil, bergulir dengan santai menuju tujuannya.

Ia merupakan robot pengantar yang beroperasi otomatis, mengirim kebutuhan sehari-hari seperti minuman, buah-buahan, dan camilan dari toko setempat.

Dilengkapi sistem GPS, kamera, dan radar, robot kuning ini dibuat penciptanya sebagai contoh masa depan logistik di Tiongkok, di mana satu miliar paket akan dikirim setiap harinya.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Kuadriliun Ton Berlian di Bawah Permukaan Bumi

Meski mampu berkelana tiga kilometer per jamnya, namun robot ini masih harus dikembangkan.

“Kelemahannya adalah ia tidak bisa langsung mengirimkan barang ke depan pintu rumah seperti manusia. Namun, tidak apa-apa. Untuk saat ini, ia cukup praktis dan cepat,” kata salah satu pelanggan sambil mengeluarkan pesanannya dari perut robot.

Robot ini menyasar keuntungan dari kecintaan konsumen Tiongkok terhadap pembayaran nontunai dan pembelian via smartphone.

(Greg Baker/AFP)

Tiongkok merupakan pasar belanja online terbesar di dunia. Lebih dari setengah populasinya belanja melalui ponsel pintar setiap bulan.

Entah untuk membeli barang elektronik, avokad, pakaian, atau tisu toilet, warga Tiongkok terbiasa memesannya lewat smartphone dan menunggu pengiriman dari rumah. Bahkan, dalam satu hari, mereka bisa menerima beberapa paket.

Dengan robot kuning ini, konsumen akan lebih dimudahkan. Mereka tinggal memilih produk yang ingin dibeli, memasukkan alamat, lalu melakukan pembayaran via ponsel. Nantinya, petugas toko akan memasukkan barang yang dibeli ke dalam robot, dan mesin canggih itu pun langsung mengantarnya.

Satu miliar paket

Liu Zhiyong, pendiri dan CEO Zhen Robotics yang menciptakan robot tersebut, melihat masa depan cerah untuk produksi terbarunya.

“Saat ini, ada 100 juta paket yang dikirim setiap harinya di Tiongkok. Itu akan menjadi satu miliar paket di masa depan,” kata Liu kepada AFP.

“Tidak cukup jika hanya manusia yang mengirimnya. Kita memerlukan lebih banyak robot untuk mengisi ketidakmampuan manusia ini. Juga untuk mengurangi pengeluaran,” tambahnya.

Robot kuning ini bisa bergerak dengan bebas di trotoar tanpa hambatan. (Greg Baker/AFP)

Robot kuning ini belum menghadapi masalah yang berarti. Ia bisa bergerak bebas di sepanjang trotoar yang luas tanpa hambatan dan mobil yang akan menabraknya. Robot ini juga memiliki empat kamera untuk memindai lingkungan sekitarnya serta sistem deteksi laser yang memungkinkan untuk menghindari rintangan.

Ke depannya, Liu mengatakan, akan melengkapi robot dengan teknologi yang membuatnya mampu mengangkat barang. Dengan begitu, ia bisa langsung mengantarkan pesanan ke depan pintu rumah konsumen yang kebanyakan tinggal di apartemen.

Baca juga: Jatuh Cinta Mengubah Cara Kerja Otak dan Tubuh, Seperti Apakah?

Kini, pengiriman di Tiongkok sudah banyak yang menggunakan robot. Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa perusahaan bahkan telah mendapatkan lampu hijau untuk mengoperasikan drone – baik untuk mengirim pesanan langsung ke pelanggan atau mengangkut barang antarlokasi.

Liu sendiri tidak takut jika robotnya ini akan dicuri saat sedang melakukan tugasnya.

“Dengan GPS, kami bisa melacaknya secara rutin. Selain itu, kamera di tubuhnya akan merekam wajah pencuri dan bisa menyalakan alarm,” kata Liu.