Selain perisainya, material probe itu sendiri harus dibuat dengan aman. Cangkir probe, Faraday, yang berfungsi menangkap partikel berenergi, terbuat dari titanium-zirconium-molybdenum yang memiliki titik lebur 2.622 Kelvin.
Cip yang memproduksi medan elektrik instrumen itu dibuat dari tungsten, logam dengan titik leleh tertinggi yaitu 3.695 Kelvin. Selain itu, kabel-kabel Parker terbuat dari niobium dengan titik leleh 2.750 Kelvin.
Baca juga: Asteroid Kembar yang Langka dan Unik Ditemukan di Dekat Bumi
Sensor di badan pesawat ruang angkasa ini akan mengarahkan pelindung ke arah yang tepat sehingga instrumen tidak terpapar sinar Matahari yang menyengat. Panel suryanya pun akan menarik Parker ke belakang pelindung apabila berada terlalu dekat dengan Matahari.
Keseluruhan probe didingankan oleh air deionisasi – cairan terbaik yang mampu menangani suhu ekstrem.
Mari kita tunggu apakah pesawat luar angkasa NASA ini benar-benar berhasil 'menyentuh' Matahari tanpa mengalami kerusakan. Jika berhasil, maka kita akan mendapatkan lebih banyak informasi mengenai Matahari yang belum pernah diketahui sebelumnya.