Mi Instan Atau Nasi, Mana yang Lebih Mudah Membuat Tubuh Gemuk?

By Gregorius Bhisma Adinaya, Selasa, 24 Juli 2018 | 14:29 WIB
Nasi dan Mi sebagai sumber karbohidrat. (Mr_Mozymov/Getty Images/iStockphoto)

Dilansir dalam laman NHS UK, salah satu faktor yang membuat berat badan meningkat adalah konsumsi makanan dengan kadar kalori yang tinggi. Khususnya lemak dan gula.

Oleh karena itu, mi instan dapat menumpuk kalori, lemak, dan gula yang lebih banyak dalam satu kali konsumsi. Dengan demikian, mi instan dapat meningkatkan berat badan seseorang lebih mudah. Terutama bila kita sering mengonsumsi mi instan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang seimbang.

Sebenarnya mengonsumsi nasi dan mi instan tidak dilarang, namun seberapa banyak jumlah yang dikonsumsi lah yang perlu diperhatikan lebih dalam.

Meskipun nasi menyumbang kalori, lemak, dan gula yang lebih kecil dibandingkan dengan mi instan, namun jika porsi konsumsinya berlebihan—ditambah lauk pauk berisi aneka ragam gorengan—nasi juga dapat dengan cepat membuat Anda gemuk. Karena itu, menu makanan Anda memang harus ditakar dan dirancang secara keseluruhan agar nutrisinya seimbang.

Baca juga: Leonardo da Vinci dan Awal Mula Terciptanya Olahraga Terjun Payung

Terkait mi instan, sebaiknya Anda menghindari konsumsi mi instan setiap hari karena dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Sebungkus mi instan bisa mengandung 900-1.700 mg natrium. Padahal batas asupan natrium per hari orang dewasa adalah 1.500 mg. Jika setiap hari makan mi instan, berapa banyak natrium yang akan Anda kumpulkan dalam tubuh?

Jadi, jika tidak ingin cepat gemuk dan tubuh tetap sehat, tambahkan saja sumber karbohidrat lain dalam menu makanan yang kaya akan serat, seperti sayur dan buah-buahan.