Namun, cinnabar pada gaun mumi juga menunjukkan sebaliknya: kemungkinan menandakan mereka berasal dari status masyarakat yang tinggi.
Baca juga: Arkeolog Temukan Kuil Suci Yahudi yang Pernah Dihancurkan Nazi
Hanya ada satu sumber arkeologi mengandung cinnabar yang diketahui dan terbukti selama masa kekaisaran Inca, yaitu tambang Huancavelica di utara Lima.
“Suku Inca – dan semua masyarakat yang membekali dirinya dengan cinnabar dari Huancavelica – selalu menggunakan mineral tersebut dalam konteks bergengsi dan elit,” papar peneliti.
Kedua gadis ini mungkin dikorbankan untuk merayakan kekaisaran Tawantinsuyo. “Selama perode Inca, provinsi Tawantinsuyo secara politik berkaitan dengan ibu kota Cusco melalui ritual Qhapaq Hucha yang dilakukan di pegunungan Andes,” tambah mereka.
Studi terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Archaeometry ini mengingatkan para arkeolog, antropolog dan pekerja museum agar berhati-hati saat menelitinya. Bagaimanapun juga, perlu tindakan pencegahan agar tidak terpapar zat beracun tersebut.