Plastik dari Limbah Organik, Jawaban Permasalahan Sampah Dunia

By Mar'atus Syarifah, Senin, 30 Juli 2018 | 16:28 WIB
Ilustrasi plastik bio degradable (verorla/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Tidak dapat dimungkiri bahwa plastik memang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Segala aspek kehidupan manusia terbantu dengan adanya plastik, mulai dari peralatan rumah tangga hingga peralatan medis.

Namun, ketidakmampuan manusia dalam mengelola plastik membuat dunia dalam ancaman plastik.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Dapat Menebak Kepribadian Anda Hanya Lewat Tatapan

Secara global, 40% plastik yang beredar saat ini merupakan plastik sekali pakai dengan tingkat daur ulang yang rendah. Belum terbayang seberapa banyak plastik yang dimaksud? Bayangkan saja seberapa banyak 128 juta ton plastik.

Sebagian orang mungkin akan beranggapan bahwa angka ini bukanlah jumlah yang banyak. Namun, angka yang tidak banyak ini akan membawa dampak besar bila berakhir di laut.

Bila berakhir di lautan dan terpapar panas matahari, plastik akan "pecah" dan berubah menjadi partikel kecil (mikroplastik). jika hal ini terjadi maka ekosistem laut akan terancam.

Mencoba mengatasi permasalahan sampah plastik, University of York bekerja sama dengan industri plastik untuk menciptakan plastik yang ramah lingkungan. Produk baru tersebut menggunakan polyester berbasis bio. Polyester merupakan bahan yang sering digunakan untuk membuat serat untuk pakaian dan wadah. Bahan yang akan dihasilkan sepenuhnya berbasis tanaman dan biodegradable.

Sebagian besar bahan dasar plastik adalah minyak, yang berarti tidak memiliki kandungan oksigen. Bahan dasar minyak tersebut yang membuat plastik menjadi hidrofobik atau anti air. Plastik yang seperti ini menjadi sangat sulit terurai oleh bakteri atau enzim.

Berbeda dengan plastik berbahan dasar minyak, plastik berbahan dasar bio ini dapat berupa limbah tanaman, limbah kayu, maupun limbah makanan. Bahan-bahan berbasis bio tersebut dapat dengan mudah dipecah menjadi partikel kecil yang kemudian dapat digunakan kembali sebagai bahan pembuatan bahan kimia, termasuk plastik.

Baca juga: Perang Dunia II: Bom Kayu Melawan Tank Kayu dan Pesawat Kayu

Dengan menggunakan bahan berbasis bio, maka kandungan oksigen yang masuk kedalam struktur kimia menjadi tinggi. Kandungan oksigen yang tinggi akan membuat plastik memiliki tingkat biodegradabilitas yang tinggi dan terkontrol. Hal ini berarti, plastik berbasis bio tersebut akan dapat terurai aman.

Meskipun generasi plastik terbaru tersebut terjamin keamanannya, namun bukan berarti permasalahan plastik akan berakhir. Kedepannya diharapkan ditemukan lagi solusi-solusi yang lebih inovatis, bermanfaat, dan lebih ramah lingkungan.