Nationalgeographic.co.id - Menjelang dimulainya Asian Games 2018, berbagai hal pun mulai menjadi sorotan publik. Persiapan atlet hingga wisma atlet menjadi pembicaraan banyak orang. Berbagai media pun tidak luput mengabarkan persiapan Jakarta dan Lampung sebagai tuan rumah.
Salah satu hal yang ramai dibicarakan adalah mengenai kondisi Kali Sentiong, atau Kali yang akrab disebut dengan Kali Item.
Apa hubungan kali tersebut dengan Asian Games 2018? Kali item adalah kali yang berdekatan dengan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Bukan keindahan atau lokasinya yang menjadi topik pembicaraan, melainkan aroma tidak sedap yang tercium dari kali tersebut.
Baca juga: Kerangka ‘Romeo dan Juliet’ Berusia 5000 Tahun Dikubur Berdampingan
Warna air Kali Item terlihat hitam pekat, dan aroma yang muncul sangat mengganggu. Keadaan inilah yang kemudian dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan para atlet yang akan mendiami Wisma Atlet Kemayoran untuk beberapa waktu.
Menanggapi ramainya pembahasan ini, Pemprov DKI pun melakukan berbagai cara, seperti menutup kali dengan waring hitam sepanjang 689 meter, dan menyemprotkan penghilang bau.
Masyarakat pun menanggapi usaha yang dilakukan oleh Pemprov DKI ini. Berbagai pro dan kontra menyeruak hingga terendus oleh media asing. Tidak hanya itu, masyarakat pun mulai tergerak untuk menyumbangkan ide dan tenaga untuk menangani masalah ini.
Pendekatan biologis
Dua cara yang tengah menjadi pembicaraan masyarakat—dinilai berpeluang memberikan dampak positif—adalah penggunaan 500 kg DeoGone (jamur pelapuk) oleh HKTI DKI dan 2.500 liter cairan mikroba oleh Kagama DKI.
Baca juga: Perang Dunia II: Bom Kayu Melawan Tank Kayu dan Pesawat Kayu
Ketua Kagama DKI Peduli Sampah, Shodiq Sihardianto, mengatakan bahwa cairan bakteri tersebut efektif untuk menghilangkan bau. "Warna hitam pekat dan bau menyengat Kali Sentiong terjadi akibat zat-zat organik dan sulfur yang masuk ke dalam sungai yang terkontaminasi dengan bakteri parogen, oleh sebab itu satu-satunya solusi adalah dengan injeksi mikroba" ungkap Shodiq.