Belitong International Kayak Marathon 2018, Motivasi Belitung untuk Berbenah

By Gregorius Bhisma Adinaya, Rabu, 1 Agustus 2018 | 10:43 WIB
(Dok. Panitia Belitong International Kayak Marathon 2018.)

Nationalgeographic.co.id - Belitong International Kayak Marathon 2018 telah selesai diselenggarakan. Kompetisi yang diadakan pada tanggal 27-29 Juli 2018 ini dinilai sukses oleh berbagai pihak. Bupati Belitung, Sahani "Sanem" Sale, bahkan mengatakan bahwa acara ini adalah acara "berskala dunia".

Dengan diikuti oleh peserta yang berasal dari Malaysia, Singapura, India, Nuzilan, Italia, dan Trinidad, Belitong International Kayak Marathon 2018 memang layak dikatakan sebagai kegiatan dengan skala internasional.

Sebanyak 82 peserta mengikuti acara ini, termasuk peserta dari Indonesia.

Baca juga: Manusia Telah Mencari Bigfoot Selama 60 Tahun, Ini Awal Mulanya

Kegiatan yang dibuka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong status Geopark Nasional menjadi Geopark Global.

Bila status Geopark Global berhasil didapat, wisatawan mancanegara akan semakin banyak datang ke "Negeri Laskar Pelangi" ini. Dengan begitu, berbagai aspek akan meningkat, salah satunya adalah perekonomian masyarakat lokal.

Selain itu, kegiatan olahraga kayak internasional ini juga dapat dijadikan sebagai motivasi untuk selalu berbenah dan maju. Terutama  semakin baik dalam menciptakan ide, gagasan, inovasi dan terobosan baru, khususnya dalam meningkatkan kemajuan sektor pariwisata daerah.

"Karena itu menjadi prioritas kami. Kami akan terus berupaya mengembangkan keindahan alam, dan potensi sektor pariwisata yang dimiliki. Pariwisata memberikan kesejahteraan buat rakyat, begitu juga dengan perikanan," ujar Sanem.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Belitung ini mengatakan bahwa selaku tuan rumah warga Belitung tentu merasa bangga, karena sejak dikenal luas, Belitung menjadi tempat pilihan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan berskala nasional maupun internasional.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, dalam sebuah pertemuan di kantor UPTD Belitung dengan jajarannya pada Rabu (25/7/2018) lalu, mengatakan bahwa kegiatan ini akan menjadi kegiatan tahuan Belitung. Lebih lanjut, Erzaldi Rosman juga mengatakan bahwa pemerintah siap mendukung penuh untuk kegiatan ini pada tahun berikutnya.

Susi Pudjiastuti melakukan olahraga stand up paddle (Marti Karina PS.)

Para pemenang

Tidak lengkap rasanya sebuah kompetisi tanpa adanya gelar juara. Dalam kelas K1, peserta asal Malaysia, Moh. Azlan Ibrahim meraih posisi pertama. Disusul oleh John Horsfall dari Trinidad pada posisi kedua, dan Mummy, warga lokal Belitung, Indonesia.

Untuk kelas K2, kelas dengan kayak tandem, posisi pertama hingga ketiga diraih oleh peserta asal Malaysia. Rizuan Ismail - Moh. Azwan Ibrahim pada posisi pertama, Moh. Fazqan bin Idris - Chairul Salam pada posisi kedua, dan Nikman Hafizi - Muh. Daniel pada posisi ketiga.

Ada peristiwa menarik dalam kelas perahu Jungkong, atau perahu kano tradisional lokasl. Susi Pudjiastuti menambahkan 20 juta Rupiah sebagai hadiah. Dengan adanya tambahan ini, otomatis kelas perahu Jungkong menjadi kelas favorit bagi para peserta yang merupakan warga lokal Belitung.

Baca juga: Pengunjung Jatim Park 2 Semburkan Uap Vape Terhadap Primata Afrika

Kelas perahu Jungkong dimenangkan oleh Sukri asal Desa Keciput pada posisi pertama, Hairul asal Desa keciput, dan Zulradi asal Desa Tanjung Binga.

Dalam kelas Stand up paddle, pemenang pertama diraih oleh Umbu dari jakarta. Posisi kedua diraih oleh Niko dari Belitung, dan posisi ketiga diraih oleh Hanif dari jakarta. Dalam kelas ini, peserta memperebutkan stand up paddle board sebagai hadiah utama.