Penelitian Mengungkap Bahwa Perempuan Lebih Emosional daripada Lelaki

By Gregorius Bhisma Adinaya, Rabu, 1 Agustus 2018 | 11:44 WIB
Penelitian mengungkapkan bahwa perempuan lebih peka terhadap perasaan. (SIphotography/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Siapa yang tidak familiar dengan pernyataan "perempuan menggunakan hati, sementara laki-laki menggunakan otak"? Rasa-rasanya, pernyataan di saat seringkali terucap oleh orang di sekitar kita. Terlebih lagi, pernyataan itu biasanya terucap ketika mengomentari sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

Penyataan di atas seakan merujuk bahwa perempuan seolah lebih peka dan emosional dibanding laki-laki. Lantas apakah pernyataan di atas memang benar?

Baca juga: Ilmuwan Gunakan Beras Untuk Mencegah HIV, Bagaimana Caranya?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti University of Basel di Switzerland, mengungkapkan bahwa tidak ada yang salah dengan pernyataan tersebut. Lebih lanjut, para peneliti juga mengatakan bahwa tidak ada yang salah juga dengan keadaan perempuan yang lebih emosional daripada laki-laki.

Dengan hasil penelitian, mereka menjelaskan bahwa bukan "hati" yang menyebabkan kondisi ini, melainkan otak.

Hal tersebut memang wajar, sebab ada perbedaan struktur otak antara anak perempuan dan anak laki-laki. Sejalan dengan perkembangan, perbedaan struktur otak ini kemudian menyebabkan kurangnya empati, abai terhadap perasaan orang lain, dan tanda lain seperti kurangnya rasa penyesalan atau rasa bersalah. Sifat-sifat ini kemudian dikaitkan dengan kurangnya pengembangan hati nurani dan empati.

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pada otak anak laki-laki memiliki volume insula anterior atau volume materi abu-abu yang tumbuh lebih besar pada bagian yang menyebabkan perilaku kurang peka terhadap perasaan dan emosi.

Baca juga: Manusia Telah Mencari Bigfoot Selama 60 Tahun, Ini Awal Mulanya

Insula anterior adalah daerah otak yang terlibat dalam pengenalan emosi dan empati pada orang lain. Sebesar 19 persen bagian otak tersebut merupakan bagian yang tidak peka terhadap perasaan dan emosi.

Lebih lanjut, para peneliti mengatakan bahwa mereka tidak menemukan ciri yang sama pada otak perempuan. Bahkan pada perempuan dengan kepribadian yang sama.

Dengan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI), para peneliti dapat melihat lebih dekat terhadap perkembangan otak.

Penelitian yang melibatkan 189 remaja ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah sifat-sifat seperti kurang peka terhadap perasaan dan tidak emosional, terkait dengan perbedaan struktur otak.