Nationalgeographic.co.id - Para arkeolog telah menemukan kerangka seorang anak laki-laki di kuil kuno di Mexico City. Ia diduga menjadi korban persembahan kepada dewa matahari dan perang dalam kepercayaan Aztec.
Sekitar 600 tahun lalu, Templo Mayor berdiri dengan tinggi 200 kaki di pusat kota kuno Aztec, Tenochtitlan. Itu menjadi semacam tempat ibadah, di mana orang-orang datang untuk memberi persembahan kepada dewa Huitzilopochtli dan melakukan beberapa ritual seperti, pertumpahan darah, pembakaran kopal, dan pengorbanan manusia.
Pada abad ke-16, kuil tersebut dirusak oleh Spanyol untuk memberi ruang bagi pembangunan katedral baru – meninggalkan harta karun berupa bukti arkeologi di bawah batu fondasinya.
Di sana lah, para arkeolog menemukan jasad anak yang dijuluki sebagai “Persembahan 176”. Kerangka tersebut diduga berasal dari abad ke-15.
Baca juga: Identitas Korban Serangan 9/11 Berhasil Terungkap Setelah 17 Tahun
Anak laki-laki itu kira-kira berusia delapan hingga sepuluh tahun dan mengenakan pakaian seperti dewa perang. Ia juga memakai penutup dada dari kayu dan sayap burung ditemukan di dekat kerangka.
Selain itu, ada ribuan objek yang dikubur bersamanya, termasuk lonceng tembaga, cangkang siput, dan manik-manik berwarna yang menempel di pergelangan kaki serta lehernya.
Meskipun beberapa telah luntur, namun sisanya diketahui berasal dari batu giok hijau dan sejenis permata biru.
Para arkeolog mengatakan, walau umur anak tersebut masih muda, namun giginya sudah rusak. Kemungkinan ia mengidap infeksi mulut.
Kuil Templo Mayor memang tampaknya menjadi lokasi ritual pengorbanan yang mengerikan. Penemuan lain yang terjadi baru-baru ini menunjukkan ratusan tengkorak manusia yang dipajang dan disusun dengan ketinggian 100 kaki.
Baca juga: Kerangka ‘Romeo dan Juliet’ Berusia 5000 Tahun Dikubur Berdampingan