Siapa Sangka, Simpanse Juga Bisa Bermain Batu-Gunting-Kertas

By Mar'atus Syarifah, Senin, 20 Agustus 2018 | 16:42 WIB
Simpanse. (Thinkstockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Siapa yang tidak familiar dengan permainan batu-gunting-kertas? Rasanya, kita semua pernah melakukan permainan yang juga dikenal dengan suit Jepang tersebut. Biasanya batu-gunting-kertas dilakukan untuk membagi tim atau membuat urutan pemain sebelum permainan dimulai. Namun, tahukah Anda, bahwa bukan manusia saja yang bermain batu-gunting-kertas?.

Sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Primates mengungkapkan bahwa simpanse dapat belajar cara bermain batu-gunting-kertas. Bahkan, tingkat pemahaman dan keterampilan yang dimiliki simpanse sama seperti anak kecil pada umumnya. 

Baca Juga: Selain Obat Terlarang, Makanan Juga Bisa Membuat Kecanduan

Selama ini peneliti mencari tahu seberapa baik simpanse dapat mempelajari hubungan melingkar yang sederhana, dan cara menggunakan gerakan tangan yang sederhana pula.

Jie Gao, peneliti dari Kyoto Uniersity dan Peking Uniersity, menyimpulkan bahwa simpanse memerlukan waktu yang lebih lama daripada manusia untuk memahami dan memainkan sebuah permainan. Meski begitu, tingkat keterampilan simpanse setara dengan anak berusia 4 tahun.

Peneliti kemudian ingin mengetahui apakah simpanse dapat memahami pola-pola rumit seperti manusia. Menurut peneliti, hubungan nonlinier antara tiga sinyal tangan yang berbeda adalah cara sempurna untuk mengukur kemampuan simpanse tersebut. 

Ternyata, mempelajari batu-gunting-kertas membutuhkan peningkatan kapasitas mental bagi simpanse. Hal tersebut sangat diperlukan untuk membentuk jaringan hubungan yang lebih rumit, pemecahan masalah, dan menambah pengetahuan tentang subjek.

Baca Juga: Empat Hal yang Dilakukan Para Psikolog Agar Merasa Bahagia Setiap Hari

Memanfaatkan komputer layar sentuh, peneliti berhasil mengajarkan simpanse pola melingkar di jantung permainan. Setelah melihat pasangan gambar dan pola yang tepat, para simpanse kemudian diminta memilih jawaban yang benar sesuai yang telah diajarkan. Hasilnya, lima dari tujuh simpanse yang diuji mampu menyelesaikan pelatihan setelah 307 sesi.

Jika dibandingkan dengan anak usia prasekolah, peneliti mengungkapkan bahwa anak-anak hanya membutuhkan sekitar lima sesi rata-rata untuk memahami permainan. Jadi, meskipun simpanse membutuhkan waktu yang lebih lama, tetapi kemampuan mereka bisa setara dengan anak-anak.