Orangtua Gadis Purba Ini Berasal dari Dua Spesies Manusia yang Berbeda

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 24 Agustus 2018 | 17:35 WIB
Kerangka ini menunjukkan bahwa ia berasal dari ibu Neanderthal dan ayah Denisovan. (Thomas Higham/University of Oxford)

Nationalgeographic.co.id - Para peneliti belum pernah melihat kasus seperti ini. Mereka telah menemukan manusia purba pertama yang orangtuanya berasal dari dua pohon keluarga spesies yang berbeda.

Sang ibu merupakan manusia Neanderthal, sementara ayahnya adalah Denisovanhominid misterius yang belum banyak diketahui (saat ini, manusia modern adalah satu-satunya jenis hominid yang mampu bertahan hidup).

Kerangka yang ditemukan arkeolog menunjukkan bahwa itu adalah milik anak perempuan berusia 13 tahun yang hidup 90 ribu tahun lalu.

Baca juga: Seribu Gigi Dari Abad Ke-19 Ditemukan Di Stasiun Kereta Bawah Tanah

Para ilmuwan berhasil mengungkap keturunan campurannya ketika menganalisis DNA di tulang jarinya. Penemuan ini menambah bukti bahwa berbagai kelompok hominid bersilang dengan sesamanya atau kelompok lain – bukan hanya sekali, tapi berkali-kali.

Dalam waktu yang lama, para ilmuwan berpikir bahwa kelompok seperti Homo Sapiens, atau manusia modern, dan Homo neanderthalensis, atau Neanderthals, merupakan spesies terpisah yang tidak mampu menghasilkan keturunan yang layak.

Namun, setelah kini diketahui bahwa mereka bisa berpasangan satu sama lain, beberapa ilmuwan berpendapat, Neanderthal dan Denisovan sebenarnya adalah sub-populasi manusia modern. Hasil penelitian DNA menunjukkan bahwa manusia modern memiliki presentase kecil dari DNA Neanderthal atau Denisovan.

“Hal paling menarik, ini adalah bukti langsung,” kata Svante Pääbo, seorang ahli genetika molekuler yang memimpin penelitian terbaru tersebut.

Pääbo dan rekannya mempublikasikan penelitian mereka dalam jurnal Nature.

Baca juga: Gumpalan Keju Berusia 3000 Tahun Ditemukan di Makam Mesir Kuno

Pada 2010, Pääbo termasuk dalam tim yang menemukan DNA Denisovan di gua Siberia untuk pertama kalinya. Sejauh ini, gua tersebut merupakan satu-satunya tempat di mana DNA Denisovan pernah ditemukan.

Kerangka perempuan berusia 13 tahun yang memiliki darah campuran ini juga ditemukan di gua yang sama.

Melihat adanya pertukaran DNA, sangat mungkin bahwa Neanderthals dan hominid juga berbagai pengetahuan dan teknologi.

Penelitian lain yang dipublikasikan pada jurnal Nature, menunjukkan bahwa Neanderthal tahu cara menciptakan api sejak 50 ribu tahun lalu.