Menakjubkan, Lalat Berbulu Ini Mampu 'Bernapas' di Dalam Air

By National Geographic Indonesia, Senin, 3 September 2018 | 16:36 WIB
Ephydra hians ()

Dampak yang Lebih Besar

"Karena adaptasi yang mudah ini, lalat alkali dapat hidup di tempat yang sangat sedikit hewan lain mampu bertahan," kata van Breugel.

Baca juga: World Bank: Permukaan Laut Meningkat, Bangkok Tenggelam Pada 2030

Para ilmuwan, adaptasi lalat berbulu ini telah membawa dampak ekologis global yang signifikan. Hal itu dikarenakan Danau Mono yang berfungsi sebagai titik persinggahan untuk lebih dari 2 juta burung yang bermigrasi setiap tahunnya. Semua itu termasuk 85 persen dari semua burung camar California, yang bersarang di pulau-pulau di Danau Mono.

Temuan van Breugel adalah salah satu contoh bagaimana satu perubahan evolusioner kecil dapat berdampak besar pada ekosistem dan sekitarnya.