Ilmuwan Ciptakan Teknologi untuk Mendeteksi Obesitas dari Luar Angkasa

By Gregorius Bhisma Adinaya, Selasa, 4 September 2018 | 12:21 WIB
Ilustrasi citra satelit. (zhudifeng/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Salah satu masalah kesehatan yang hingga saat ini masih sulit untuk diatasi adalah obesitas. Banyak faktor yang turut serta dalam memebuat seseorang mengalami kondisi ini.

Sebagai usaha untuk mempelajari permasalahan terkait faktor pemicu obesitas, para ilmuwan asal Amerika mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dipadukan dengan citra satelit.

Baca juga: Fasilitas Kloning ala Jurassic Park Dibangun untuk Hidupkan Mammoth

Dengan teknologi ini, mereka dapat memetakan hubungan antara lingkungan dengan obesitas. Tidak tanggung-tanggung, usaha ini dilakukan dari tempat yang sangat tinggi, luar angkasa.

Dilansir dari Science Alert, pada hari Selasa (4/9/2018), tim peneliti mengatakan bahwa pendekatan ini dapat digunakan untuk menilai secara komprehensif mengenai hubungan antara prevalensi obesitas dengan fasilitas di lingkungan tempat tinggal dari citra satelit resolusi tinggi.

Penelitian yang diterbitkan oleh JAMA Network Open ini mempelajari ketersediaan pusat kebugaran, taman, kolam renang, jalanan yang sibuk, gerai makanan cepat saji, dan toseba.

Dengan menggunakan 150.000 citra satelit beresolusi tinggi — bersumber dari Google Maps — yang dihubungkan dengan convolutional neural network (CNN), tim peneliti dapat mempelajari secara mendalam pola lingkungan tersebut.

Kecerdasan buatan ini sebelumnya sudah diujicobakan dengan 1,2 juta gambar yang membantunya dalam menganalisis lingkungan binaan di seluruh kota, mengidentifikasi fitur seperti jalan, bangungan, pepohonan, air, dan tanah.

Citra satelit dan identifikasi prevalensi obesitas di Memphis. ()

Peneliti juga juga menggunaan perkiraan prevalensi obesitas dari 500 proyek kota untuk membuat model yang menilai hungan antara fitur-fitur tersebut dengan prevalensi obesitas di kawasan pendidikan.

Setelah usaha ini dilakukan, mereka mengungkap bahwa pembangunan yang terjadi pada lingkungan binaan, mencakup 64,8 persen prevalensi obesitas. Angka prevalensi tertinggi berada di Memphis, dengan besaran 73,3 persen.

Lingkungan yang terbuka dan ketersediaan ruang hijau dinilai baik untuk kesehatan masyarakat. Sebaliknya, lingkungan yang padat dan dikelilingi oleh jalanan akan mendekatkan masyarakat terhadap berbagai penyakit, salah satunya obesitas.

Baca juga: Ribuan Ikan Dijatuhkan ke Danau Dari Pesawat yang Sedang Terbang

Peneliti mengungkap bahwa pendekatan yang mereka lakukan ini secara konsisten mampu menyajikan hubungan yang kuat antara prevalensi obesitas dengan indikator lingkungan. Lebi lanjut, mereka juga mengatakan bahwa sistem ini dapat menawarkan cara mudah dan terukur untuk mempelajari risiko obesitas di Amerika.

Lebih lanjut, peneliti berharap dapat menggunakan teknologi ini untuk mengukur keadaan sosial ekonomi di suatu wilayah, termasuk mengetahui pendapatan dan kemiskinan.