Nationalgeographic.co.id - Siapa yang tidak tahu mengenai narkoba? Rasanya hampir semua orang paham mengenai narkoba dan bahayanya. Berbagai tayangan berita mengenai tindakan kepolisian dalam mengurangi penyalahgunaan narkoba juga seakan tidak pernah absen.
Hampir semua orang juga mungkin mengetahui bahwa obat-obatan terlarang ini juga mengalami "perkembangan" dan berdampak pada munculnya jenis-jenis baru. Salah satu narkoba yang sering muncul dalam pemberitaan adalah jenis sabu-sabu.
Baca juga: Kelompok Pemujaan yang Menganggap Dirinya Alien dalam Tubuh Manusia
Baru-baru ini berbagai pihak dikejutkan dengan munculnya jenis sabu-sabu baru, yakni sabu-sabu biru atau yang lebih dikenal dengan blue ice. Hal ini diketahui setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) berkoordinasi dengan Malaysia untuk mengungkap penyelundupan sabu-sabu jenis Blue Ice sebanyak 10 kg di Kalimantan Barat.
"Kita akan kerja sama dengan Malaysia, karena sumber yang masuk ke Indonesia ini berasal dari Malaysia. Karena saya dengar mereka juga melakukan penangkapan dengan barang bukti yang sama," kata Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari, dikutip dari detik.com pada Kamis (6/9/2018).
Sabu-sabu biru sendiri merupakan sabu-sabu kelas atas dan tidak diedarkan dalam bentuk serbuk, melainkan kristal. Tingkat kemurnian narkotika ini pun mencengangkan, hampir 100%.
Lebih lanjut, Arman menjelaskan bahwa sabu-sabu yang biasa ditemukan biasanya hanya diproses satu kali, tetapi sabu-sabu Blue Ice yang disebut crystal ice ini diproses hingga 3 kali.
"Ini mungkin persaingan para bandar. Sehingga mereka bisa mempromosikan barangnya bahwa punya saya lebih bagus, jadi dibuat yang khusus ini," ujar Arman.
Sebelum terungkapnya peredaran sabu-sabu Blue Ice, pada tahun 2013 sabu-sabu Red Ice telah beredar terlebih dahulu di Indonesia. Sabu-sabu Red Ice merupakan sabu-sabu dengan harga yang lebih mahal dari sabu biasa.
Jika harga sabu-sabu biasa kualitas terbaik atau disebut blue ice adalah Rp 1,7 juta per gram, maka harga sabu-sabu merah adalah Rp 2,7 juta per gram.
Di balik bentuk kristal dengan warna merah menyala yang memikat, sabu-sabu merah menyimpan daya rusak yang lebih kuat bagi syaraf manusia bila digunakan secara terus-menerus.
Sama dengan sabu-sabu sebelumnya, sabu-sabu merah ini juga berbentuk kristal. Cara mengonsumsinya pun juga sama.
Baca juga: Mengonsumsi Micin Membuat Otak Menjadi Lemah, Apakah Benar?
Direktur Reserse dan Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar, Nugroho Aji mengatakan sabu-sabu biru kualitasnya lebih baik dibanding lainnya dan dianggap lebih enak oleh pemakainya, melansir kompas.com pada Kamis (6/9/2018).
Namun, dalam perkembangannya, sabu-sabu merah muncul dengan kualitasnya jauh di atas blue ice. Sabu-sabu merah ini tergolong langka dan diproduksi secara terbatas karena harganya yang lebih mahal.