Reaksi Unik Burung Makaw, Bulu Mengembang Hingga Pipi Memerah

By Nesa Alicia, Jumat, 7 September 2018 | 15:12 WIB
Burung macaw biru kuning. (Tomasz Dutkiewicz/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Burung Makaw Biru dan Kuning ternyata memiliki perilaku unik sebagai bentuk respons dalam berinteraksi.

Sebuah studi yang dilakukan oleh ZooParc de Beauval & Beauval Nature dan INRA Centre Val de Loire, Universite de Tours, Prancis mengungkapkan hal tersebut. Mereka menemukan bahwa burung Makaw akan mengembangkan bulu-bulu kepala dan pipi merona sebagai bagian dari komunikasi visual. 

Baca juga: Sarang Virus, Berikut Beberapa Titik di Bandara Yang Perlu Diwaspadai

Dr. Aline Bertin, peneliti di INRA Centre Val de Loire, mengatakan untuk memperdalam pemahaman tentang seekor burung, penting untuk mengamati wajah mereka. Dr. Bertin dan tim pun mempelajari cara Makaw biru dan kuning berinteraksi satu sama lain bersama pengasuh mereka.

Pengamatan tertuju pada posisi bulu (berkerut atau lurus) ubun-ubun, tengkuk, serta ada atau tidaknya wajah memerah pada pipi mereka.

Para pengasuh diminta untuk aktif saat berinteraksi dengan cara berbicara dan mempertahankan kontak mata dengan makaw.

Burung Makaw biru kuning (cenkeratila/Getty Images/iStockphoto)

Ketika pengasuh mulai berinteraksi dengan mereka, burung tersebut mengembangkan bulu di kepala mereka. Pipinya pun tampak memerah. 

Hasil ini menunjukkan bahwa bulu kepala yang seperti acak-acakan ini dapat dikaitkan dengan keadaan interaksi sosial yang positif.

Seperti dikutip dari Kompas.com pada Jumat (7/9/2018), dalam jurnal PLOS ONE, bulu burung Makaw tidak akan bereaksi ketika mereka dalam kondisi istirahat atau tidak sedang melakukan interaksi sosial. Semisal ketika pengasuh sedang tidak aktif mengajak berbicara dan justru mengabaikan, mereka akan membalikkan punggung.

Baca juga: Medan Magnet Melemah, Tanda Terjadinya Pembalikan Kutub Magnet Bumi?

Peneliti kemudian menyimpulkan jika perubahan bulu serta kulit ini berhubungan dengan interkasi sosial yang positif."Meskipun kami masih hati-hati karena sampel terbatas, namun kami berpendapat bahwa perubahan posisi bulu serta variasi warna kulit dapat memberikan indikator mengenai perasaan burung," ujar Bertin.