Para arkeolog menggali sebuah gua di Meksiko dan menemukan hal yang mengerikan. Di bagian belakang gua, mereka menemukan dua tulang kaki yang diikat tali tambang, jasad seorang bayi yang diletakan pada kulit kelinci, dua tengkorak burung Makaw muda yang telah termumifikasi secara alami.
Temuan mengerikan itu terletak di gua dekat San Francisco de Borja, area selatan Chihuahua, Meksiko. Penduduk lokal sedang memperbaiki lantai saat mereka tersandung sebuah mumi burung dan material arkeologi lainnya.
“Penduduk lokal memberitahu kami bahwa tubuh burung makaw ditemukan secara lengkap, namun sayangnya sedikit dari sisa tubuhnya telah terambil oleh mesin pengeruk, dan kami tidak dapat menemukannya,” ujar arkeolog Emiliano Gallaga Murrieta, direktur School of Anthropology and History Northern Mexico.
Karena tidak adanya keramik dari pertengahan periode Paquime ditemukan, Gallaga percaya bahwa gua menjadi tempat transisi antara periode obscure archaic dan pertanian awal sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Setelah mengumpulkan material yang penting, para arkeolog memilih untuk melanjutkan penggalian pada lantai gua.
Pada lapisan selebar 3 kaki dan panjang 150 kaki, mereka menemukan bekas struktur rumah bahareque yang terbakar dan hancur. Ditemukan fosil kotoran manusia, tambang, dan biji-bijian yang terbakar, labu, dan keramik cokelat.
Tak hanya itu, mereka juga menemukan kuburan dari dua jasad manusia.
“Kedua tulang kakinya terikat oleh tali tambang. Kami percaya mereka milik seorang manusia dewasa yang tinggi,” ujar Gallaga.
Potongan kecil dari tulang manusia pada kulit kelinci terindikasi milik bayi kecil yang dikuburkan di sana.
“Kami membutuhkan waktu untuk mengetahui apakah itu jasad wanita atau pria. Masih teralu dini untuk menyatakan bahwa manusia dewasa dan bayi itu memiliki hubungan,” kata Gallaga.
Ia berspekulasi bahwa temuan itu berasa dari tahun 1000 S.M., sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Untuk jasad mumi burung, temuan atas burung Makaw skarlet yang lengkap dengan bulunya itu ditemukan terkubur di area tersebut.
“Burung ini sangat penting untuk mengumpulkan bukti imajinasi dari kelompok prahispanik,” ujar Gallaga. Ia mengatakan bahwa burung tersebut melambangkan matahari atau hubungan antara dewa dengan manusia.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR