Nationalgeographic.co.id—Dalam beberapa tahun terakhir, tim paleontolog telah menemukan lebih dari 260 jejak kaki dinosaurus yang serupa di dasar sungai purba di Brasil (Amerika Selatan) dan Kamerun (Afrika). Dua lokasi tersebut terpisah sekitar 6.000 kilometer, dengan Samudra Atlantik di tengahnya.
Tim peneliti mengatakan bahwa jejak fosil dinosaurus itu diperkirakan berusia sekitar 120 juta tahun. Sebagian besar jejak tersebut dibuat oleh dinosaurus theropoda yang memiliki tiga jari kaki, dan beberapa kemungkinan berasal dari dinosaurus jenis sauropoda atau ornitiskia, yang bentuk kerangkanya mirip seperti burung.
Lantas, bagaimana mungkin jejak kaki dinosaurus yang serupa tersebut berakhir di dua benua yang berbeda?
Di Bumi ada tujuh benua yang dipisahkan oleh lautan. Tujuh benua tersebut adalah Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika, Eropa dan Oseania.
Namun, sekitar 300 - 200 juta tahun lalu saat dinosaurus masih hidup di Bumi, benua-benua ini bergabung menjadi satu superbenua besar yang disebut Pangea.
Sekitar 200 juta tahun lalu, Pangea mulai terpecah menjadi bongkahan-bongkahan yang lebih kecil karena pergerakan lempeng tektonik Bumi.
Lempeng tektonik adalah lempengan besar yang terletak di bawah permukaan bumi, dan saling tersusun seperti potongan-potongan teka-teki. Lempeng tektonik bergerak sangat lambat dalam jangka waktu yang panjang, dan menyebabkan gempa bumi dan gunung berapi.
Sekitar 140 juta tahun lalu salah satu bagian Pangaea yang pecah, disebut Gondwana, mulai terbelah.
Inilah sebabnya para peneliti mengatakan jejak kaki dinosaurus yang serupa ditemukan di dua benua yang berbeda, karena pada awalnya Amerika Selatan dan Afrika merupakan satu daratan. Keduanya adalah Gondwana sebelum keduanya juga terpecah.
Louis L. Jacobs, seorang paleontolog dan penulis utama penelitian tersebut, mengatakan, "Kami menentukan bahwa dari segi usia, jejak kaki ini serupa, dalam konteks geologis dan tektonik lempeng, keduanya juga serupa. Dari segi bentuknya, keduanya hampir identik."
"Salah satu keindahan dari Bumi ini adalah bahwa kita semua bisa melihat bahwa Afrika dan Amerika Selatan dulunya menyatu seperti potongan puzzle. Sangat mudah untuk membayangkan bahwa di dunia yang saling terhubung, hewan, termasuk dinosaurus, bisa dan sangat mungkin berpindah dari satu tempat ke tempat lain," tambahnya.
Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Dinosaurus Tidak Pernah Benar-Benar Menguasai Bumi
Source | : | Natural History Museum,BBC |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR