Saat Dijemput Ajal, Beberapa Orang Justru Ingin Ditinggalkan Sendirian

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 7 September 2018 | 18:09 WIB
Beberapa orang yang sekarat terkadang justru ingin ditinggalkan sendiri. (KatarzynaBialasiewicz/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata beberapa orang ingin ditinggalkan sendiri saat sekarat.

Berdasarkan keterangan Glenys Caswell, peneliti senior di University of Nottingham, orang-orang memiliki kontrol saat akan meninggal dunia. Beberapa dari mereka menunggu untuk mengembuskan napas terakhirnya sampai orang yang mereka cintai tidak berada di ruangan yang sama.

Meskipun ini tampak tidak wajar, namun Caswell, yang memiliki ketertarikan pada penelitian tentang kematian, mengatakan bahwa beberapa orang tidak suka ditanya mengenai keadaan mereka yang semakin memburuk. Begitu pula saat meninggal, mereka tidak ingin orang-orang meributkannya.

Baca juga: Cherophobia, Kondisi Mental yang Membuat Seseorang Takut Bahagia

Penelitian sebelumnya dari New York University Langone School of Medicine yang dipublikasikan pada Oktober lalu, menyatakan, orang-orang yang sekarat tahu bahwa mereka akan mati. Kesadaran ini tetap ada meskipun tubuh sudah berhenti menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Seberapa burukkah mati sendirian?

Rasanya tidak pantas jika seseorang harus mati sendiri. Namun, pada kenyataannya, beberapa orang meninggal saat mereka sedang sendirian. Apakah hal itu benar-benar buruk?

Saat seseorang sekarat di rumah atau rumah sakit, biasanya perawat akan memanggil keluarganya untuk berkumpul. Mereka akan menjaga di samping orang terkasih yang sedang sakit tersebut. Namun, hal ini sebenarnya sulit dilakukan karena kehidupan terus berjalan dan bisa melelahkan anggota keluarga secara emosional.

Terkadang, mereka yang sekarat, meninggal saat anggota keluarganya pergi untuk menelepon atau mengambil minum. Akhirnya, ini membuat keluarga merasa bersalah karena tidak berada di sebelahnya di saat-saat terakhir.

Ada banyak penelitian, dari berbagai negara, yang menentukan bagaimana ‘kematian yang baik’. Ada satu kesamaan: yakni keyakinan bahwa setiap orang tidak seharusnya meninggal sendirian.

Banyak referensi budaya yang menyatakan bahwa mati sendiri adalah hal yang buruk. Misalnya, kematian Ebenezer Scrooge di buku A Christmas Carol, yang dianggap menyedihkan, sepi, dan harus dihindari.

Sementara, kematian selebritis Victoria Wood dan David Bowie dianggap ‘baik’ dan ‘damai’ karena mereka dikelilingi keluarganya saat menghembuskan napas terakhir.