800 Makam di Mesir, Dalam Skala Besar Ditemukan di Antara 2 Piramida

By Loretta Novelia Putri, Jumat, 21 September 2018 | 10:12 WIB
Piramida Mesir (Givaga/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Mesir sepertinya tidak pernah berhenti mengejutkan manusia dalam dunia arkeologi. Salah satunya adalah penemuan lebih dari 800 makam di Mesir yang diketahui berumur sekitar 4.000 tahun.

Para ilmuan sudah menyadari selama bertahun-tahun bahwa makam ini tersembunyi di bawah perkuburan kuno. Kementerian Barang Antik Mesir melaporkan bahwa makam-makam tersebut akhirnya terungkap berkat penggalian yang sudah dilakukan cukup lama ini.

Baca Juga : Angkasa Pura I Raih 5 Penghargaan Airport Service Quality Awards 2017

Kuburan kuno ini terkubur di antara sepasang piramida dekat Lisht dan sebuah desa dekat Al Ayat, di selatan Kairo. Makam kuno ini berasal dari Kerajaan Tengah Mesir. Seorang arkeolog, Sarah Parcak menjelaskan bahwa temuan ini layaknya temuan lain yang masih perlu untuk dipetakan dan ditemukan lebih lanjut.

Dengan menilai unsur seni dan budaya yang tampak dalam temuan tersebut, para arkeolog memperkirakan bahwa permakaman ini berasal dari tahun 1710 hingga 2015 SM. Periode yang sama dengan periode ketika terdapat seorang dewa yang terkenal dan dipuja oleh Bangsa Mesir, Dewa Osiris.

Firaun Senusret I dan ayahnya Amenemhet I, yaitu raja-raja dari Dinasti Kedua belas Mesir diketahui menandai kuburan mereka di dekat piramida.

Piramida Amenemhet I yang menyamai Kerajaan Lama Mesir sering tidak terlindungi dan dirawat dengan baik. Sebagian besar struktur bangunan telah hancur, sehingga sangat sulit bagi arkeolog untuk mencapai dan meneliti interior piramida.

Dengan dipimpin oleh Universitas Alabama-Birmingham dan Kementerian Kepurbakalaan Mesir, akhirnya peneliti berhasil menemukan makam kuno itu—setelah melakukan pencarian selama bertahun-tahun. Seperti yang dijelaskan oleh National Geographic, mereka memetakan makam itu dan mulai merestorasi makam elite tersebut.

Baca Juga : Tiga Jurus Andalan Arief Yahya untuk Majukan Pariwisata Indonesia

Kathryn Bard, seorang arkeolog dari Universitas Boston—tidak terlibat dalam proyek tersebut—menjelaskan, "Dari daerah ini, benar-benar tidak ada banyak makam yang diketahui, kecuali makam kerajaan di sana, itu sebabnya kuburan ini menjadi hal yang penting."

Penemuan ini menambah daftar temuan baru di sana. Hal ini kemudian membuat pemerintah setempat semakin giat untuk mempromosikan dan mengajak wisatawan untuk datang dan melihat. Menteri Mesir Purbakala, Khaled al-Anani turut serta mengajak wisatawan untuk melihat temuan patung Sphinx yang hingga saat ini masih diteliti.