Hujan Badai dengan Petir Meningkatkan Keinginan Buaya untuk Kawin

By Nesa Alicia, Rabu, 19 September 2018 | 14:08 WIB
Buaya Amerika sepanjang tiga meter, spesies langka, berburu di padang turtle grass di tepi hutan man (Brian Skerry)

Nationalgeographic.co.id - Buaya memiliki cara tersendiri untuk bereproduksi. Banyak faktor memengaruhi proses ini dan salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah kondisi cuaca.

John Lever, pemilik Koorana Crocodile Farm di Queensland mengatakan bahwa tanpa adanya badai petir dan guntur, buaya akan sulit untuk mencari pasangannya. Karena itu, buaya sangat bergantung pada cuaca.

Biro Meteorologi memperkirakan, untuk wilayah Queensland tengah dan beberapa negara dari bagian tersebut akan mengalami kekeringan selama sisa tahun ini.

Baca Juga : Laporan PBB: Satu Anak di Dunia Meninggal Setiap Lima Detik

Lever juga mengatakan kekhawatirannya mengenai jumlah produksi telur hewan ini. Kekeringan dalam wilayah itu dinilai berpengaruh terhadap kesuburan dan jumlah telur. "Hujan sangat penting dan dibutuhkan pada awal musim hujan," ungkap Lever.

"Tanpa adanya awal yang baik dan cepat, kita hanya bisa mencapai 50 persen produksi saja," ungkap Lever, seperti dilansir dari ABC News, Rabu (19/9/2018).

Bila sampai bulan November atau Desember hujan tidak turun, maka mereka harus mengondisikan berbagai hal untuk mendorong agar buaya-buaya tersebut dapat bertelur lebih banyak.

Lebih lanjut Lever mengungkapkan bahwa tidak banyak yang dapat mereka lakukan untuk meringankan dampak kekeringan. Mereka bahkan pernah mencoba memainkan lagu Fifth Beethoven untuk buaya tersebut.

Hal ini dilakukan untuk merangsang para buaya agar mau kawin. Namun, semua usaha yang pernah dicoba tidak membuahkan hasil. Keadaan pun berubah ketika badai petir menyambar wilayah tersebut.

"Ketika sedang mengalami tahun kekeringan, perburuan mereka akan berkurang dan teritorialitas mereka menjadi lebih sedikit," tambahnya.

Baca Juga : Menyedihkan, Anjing dan Kucing Dibakar Hidup-hidup di Pasar Tomohon

Para buaya jantan yang ada di alam liar akan keluar untuk mencari betina. Ketika buaya tersebut telah berada di teritorial yang tinggi, maka buaya tersebut akan meningkatkan wilayahnya sehingga mereka dapat menemukan lebih banyak betina.

Saat itulah para peternak menemukan mereka di tempat-tempat yang tidak biasa.