Senin (9/7), seekor buaya raksasa di Australia berhasil ditangkap setelah diburu selama satu dekade. Ukuran yang sangat besar ini memunculkan pertanyaan, bagaimana seekor buaya mampu tumbuh melebihi ukuran di atas rata-rata?
John Burke, salah seorang Jagawana, bahkan mengatakan bahwa masih terdapat buaya dengan ukuran yang lebih besar dari yang ditangkap kemarin.
Baca Juga: Saking Terobsesi dengan Film, Kim Jong-il Culik Aktris Korea Selatan
Senada dengan Burke, Stephanie Drumheller-Horton, ahli paleontologi di University of Tennessee, juga mengakui bahwa buaya-buaya ini bisa jauh lebih besar dari yang sudah ditemukan.
Menurut sejarah, buaya terbesar yang pernah ditangkap adalah Lolong, buaya Filipina yang memiliki panjang sekitar 6,17 m. Buaya ini memegang rekor dunia sebagai buaya terbesar yang pernah ditangkap.
Selain Lolong, di Papua Nugini juga pernah tercatat penemuan buaya raksasa yang panjangnya mencapai 6,2 m.
Buaya memiliki 23 jenis yang tersebar di seluruh dunia. Jenis buaya yang ditemukan di Australia merupakan jenis buaya terbesar yang masih ada di dunia. Namun, menurut para ilmuwan, buaya yang tinggal di area tersebut seharusnya tidak berukuran sebesar itu.
Dilansir dari livescience.com, Selina Groh dari UCL-Birkbeck mengatakan bahwa cuaca hangat dan area yang luas untuk mencari mangsa besar memungkinkan buaya di sana untuk tumbuh lebih besar dari ukuran yang seharusnya.
Baca Juga: Kisah Dua Pengantin Anak Suriah yang Menikah di Usia 14 Tahun
Selain faktor iklim, faktor usia juga sangat memengaruhi pertumbuhan buaya. Buaya yang ditemukan di Australia diperkirakan berusia lebih dari 60 tahun. Menurut Drumheller-Horton, buaya laki-laki akan lebih besar ukurannya daripada buaya perempuan.
Tidak hanya itu, semakin bertambah usia buaya, maka akan semakin besar juga ukurannya. Buaya-buaya ini akan terus tumbuh setelah mereka mencapai kematangan seksual.
Sebagai catatan, semakin besar ukuran tubuh buaya, maka semakin besar pula kekuatan gigitannya. Kekuatan gigitan buaya (yang ditemukan di Australia) tercatat memiliki kekuatan 3.600 pon atau 16.000 newton.
Source | : | livescience |
Penulis | : | Mar'atus Syarifah |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR