Eksperimen Letusan Gunung Berapi Gagal, 59 Siswa di India Terluka

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 19 September 2018 | 15:09 WIB
Eksperimen letusan gunung berapi. (familylifestyle/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.com – Erupsi gunung berapi telah menginspirasi anak-anak di seluruh dunia untuk menciptakan replika kecilnya agar bisa dipamerkan di lomba sains. Namun, tiruan letusan gunung tersebut, jika tidak dibuat dengan baik dapat menimbulkan  bahaya.

Belum lama ini, pemodelan gunung berapi yang dibuat para siswa di Kochi, India, meledak di acara pameran sains. Membuat batuan dan pecahan keramik melukai tubuh siswa yang sedang mengerumuninya.

Ledakan dari eksperimen gagal tersebut membuat 59 siswa dan satu guru dari Holy Family High School terluka.

Baca Juga : Uncanny Valley, Robot Cantik yang Mengusik Rasa Nyaman Manusia

Sebagian besar siswa tidak mengalami luka parah. Namun, ada dua anak yang harus dirawat di rumah sakit karena memiliki “luka dalam” di lengan bawah dan matanya. Beruntung, itu tidak sampai mengganggu penglihatan mereka.

Walau ada tiga replika gunung berapi yang ditampilkan, namun hanya satu yang gagal dan menyebabkan ledakan.

Erupsi tiruan ini dibuat dengan mengisi pipa PVC bersama cuka dan soda kue. Kombinasi kedua asam karbon tersebut, menciptakan senyawa kimia yang tidak stabil dan akhirnya menarik perhatian para siswa di seluruh dunia.

Batu dan ubin ditambahkan pada replika gunung untuk mengontrol dan menopang ledakan yang ditimbulkan. Namun, sayangnya, struktur  yang mereka buat tidak kuat menahan ‘letusan’.

“Lumpur yang menyelimuti gunung terlalu tebal sehingga memberi tekanan pada botol plastik berisi cuka dan soda kue. Kondisi ini akan menyebabkan ledakan,” kata Sany Jose, Kepala Sekolah Holy Family High School.

Baca Juga : Bakteri Dalam Usus Ternyata Bisa Menghasilkan Listrik, Mengapa Begitu?

Meski begitu, apa yang disampaikan Sany tersebut masih berupa hipotesis. Petugas kepolisian masih menyelidiki apa yang sebenarnya menyebabkan ledakan.

Di sisi lain, tuntutan telah dilayangkan ke pihak sekolah atas tuduhan lalai menangani bahan peledak.

Pembelajaran aktif dan eksperimen sangat penting dalam mempelajari sains. Namun, setelah kecelakaan ini terjadi, sekolah-sekolah di India mulai menerapkan peraturan keselamatan yang lebih ketat di kelas sains, terutama jika ada bahan peledak yang terlibat.