Nationalgeographic.co.id – Perkembangan teknologi saat ini melahirkan berbagai robot dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi. Robot berbentuk mesin, hingga robot yang dibuat menyerupai manusia.
Terciptanya robot memang berdampak pada kemudahan manusia dalam melakukan berbagai hal, terutama dalam kegiatan industri. Namun di balik itu, ternyata robot berdampak pada terusiknya rasa nyaman manusia. Terutama robot yang menyerupai manusia.
Kita, manusia, merasa tidak nyaman ketika berada di dekat robot tersebut. Senada dengan hal tersebut, para peneliti juga mengakuinya. “Saya tahu robot-robot itu hanya mesin, tetapi sesuatu yang tampak seperti manusia namun tidak bergerak seperti manusia, itu membuat tidak nyaman,” ungkap seorang peneliti.
Baca Juga : Inilah Empat Suku di Dunia dengan Berbagai Kemampuan yang Mengagumkan
Bahkan, ketika "Uncanny Valley" — robot yang sangat menyerupai manusia — diciptakan, peneliti tersebut mengaku bahwa rasa tidak nyaman ini terus muncul dan meningkat.
Professor Ilmu komputer dan psikologi, Jonathan Gratch menyatakan bahwa ada berbagai penjelasan di balik fenomena ini. Salah satunya bersumber dari aspek biologis. Kita, sebagai manusia akan merasakan sesuatu yang aneh dan salah pada robot tersebut.
Gratch menjelaskan bahwa ketika kita berhadapan dengan suatu hal yang dibuat untuk mendekati kenyataan, maka kita akan berespons dengan menelaah semua informasi terkait hal itu. Walaupun pada kenyataannya akan sulit untuk menjelaskan keanehan yang ada. Pernahkah Anda berada dalam situasi tersebut?
Selain itu, robot yang terlalu mirip dengan manusia seperti “Uncanny Valley”, dianggap sebagai sebuah ancaman oleh manusia itu sendiri.
John Rebula, seorang pencipta robot Humanoid Hermes, mengatakan bahwa robot yang dapat berjalan dengan seimbang seperti manusia ini tidak perlu dilengkapi dengan wajah manusia. Mungkin John juga mengalami fenomena ini.
Baca Juga : Tiga Burung Akan Dikeluarkan Dari Daftar Satwa Dilindungi, Benarkah?
“Saya tidak tahu apakah saya ingin berada di lab dengan robot yang sangat mirip dengan manusia yang terus menatap saya. Jadi saya tidak memerlukan lapisan (wajah) seperti itu,” ucap John.
Lantas, apa yang akan dirasakan oleh Anda dan manusia lainnya ketika robot dengan wujud manusia ini banyak berlalu-lalang di jalan?
Source | : | VOA Indonesia |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR