Gajah Terjerat Perangkap, Perawatannya Terkendala Medan yang Sulit

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 24 September 2018 | 11:21 WIB
Tim BKSDA Provinsi Aceh mengobati gajah yang terluka di Kecamatan Bireuem Bayeum, Kabupaten Aceh Timur, Minggu (23/9/2018). (Masriadi/Kompas.com)

Nationalgeographic.co.id – Seekor gajah di hutan Desa Blang Tualang, Kecamatan Bireum Bayeum, Kota Langsa, Aceh, ditemukan dalam keadaan terluka setelah terjebak perangkap buatan manusia pada Rabu (19/9) lalu.

Dilansir dari Kompas.com, menurut Sapto Aji Prabowo, Kepala BKSDA Provinsi Aceh, setelah ditemukan, gajah malang tersebut langsung mendapat perawatan.

Baca Juga : Dipisahkan Sejak Lahir, Panda Ini Tidak Tahu Bila Anaknya Kembar

Tim dokter hewan juga sudah memotong penjerat di kaki gajah, membersihkan luka, serta mengobati lukanya agar pulih kembali.

“Pengobatan dilakukan dengan memotong jerat yang melekat di kaki, membersihkan luka, memberikan antibiotik serta beberapa botol infus, untuk memulihkan kondisi gajah yang agak lemas,” paparnya.

Hingga saat ini, Sapto Aji menambahkan, tim dokter BKSDA dan VESSWIC serta tim dari Forum Konservasi Leuser (FKL) dan Wildlife Conservation Society (WCS), masih merawat gajah terluka itu. Namun, ia belum bisa berdiri.

Baca Juga : Makhluk Laut Seperti Alien Terdampar di Pesisir Pantai Selandia Baru

Untuk membantu gajah dapat berdiri lagi, mereka berencana menggunakan alat berat yang dipinjam dari PT Perkebunan Nusantara Langsa. Sayangnya, lokasi yang terpencil membuat hal ini belum terlaksana.

“Gajah harus dibantu berdiri dengan alat berat. Namun, membawa masuk alat berat ke dalam hutan itu butuh cara. Medannya berat. Ini kami sedang cari jalan untuk membawanya ke sana,” katanya.

Tim dokter terus memantau kondisi gajah itu di kawasan pedalaman Kabupaten Aceh Timur tersebut. Jika sudah pulih, ia akan dilepasliarkan kembali.