Kematian Suporter Persija: Rivalitas di Indonesia Terlampau Kejam

By Nesa Alicia, Selasa, 25 September 2018 | 14:37 WIB
Suporter Bola (Tero Vesalainen/Getty Images/iStockphoto)

Peristiwa ini semakin berlanjut dan membesar karena adanya saling balas dalam setiap pertemuan klub mereka. Apalagi setelah memakan korban, perselisihan ini semakin sulit untuk diredakan. Dendam seakan semakin membara.

Baca Juga : Dari Mana Olahraga Sepak Bola Berasal? Ini Penjelasan Peneliti

Randy Aprialdi, pengamat kultur suporter luar negeri menyebut bahwa rivalitas di Indonesia terlampau kejam. Di luar negeri, tidak ada pengeroyokan seorang suporter  yang tewas oleh suporter lawannya. Namun di Indonesia, suporter yang meninggal biasanya dipukuli oleh banyak orang (bukan 1 lawan 1) bahkan korban dipukuli dengan menggunakan benda-benda yang ada disekitar mereka. 

Dari sini terlihat letak perbedaan rivalitas antara suporter Indonesia dan luar negeri. Bila di Indonesia perselisihan terjadi karena masalah biasa seperti saling ejek, salah paham, atau sekadar tidak menerima kekalahan, di luar negeri, perselisihan muncul karena adanya perbedaan ideologi, dampak budaya, lingkungan sosial, hingga dampak dari peperangan yang terjadi di masa lalu.