Fosil Tertua dan Terbesar dari Tanaman Angiosperma Ditemukan di Utah

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 28 September 2018 | 10:48 WIB
Fosil batang pohon yang membatu di Utah. (Michael D'Emic)

Nationalgeographic.co.id – Sekitar 92 juta tahun lalu di Utah Tengah, badai mengerikan menghantam pohon berbunga yang sangat besar. Ini membuatnya hanyut ke sungai hingga menuju delta purba. Sedimen kemudian mengubur sebagian batang pohon dan membuatnya termineralisasi – menghasilkan fosil yang kini memecahkan rekor.

Fosil tersebut berupa batang pohon yang membatu dengan ukuran lebar enam kaki dan panjang 36 kaki. Menurut peneliti, pohon berbunga itu diperkirakan tumbuh hingga 170 kaki selama hidupnya – dua kali lebih besar dari pohon tertinggi di Utah yang ada saat ini.

Penemuan ini tidak mengherankan bagi para ilmuwan. Tanaman berbunga, yang juga dikenal dengan angiosperma, sudah muncul 135 juta tahun lalu. Sekitar seratus tahun lalu, tanaman-tanaman yang lebih kecilnya mendominasi dataran rendah. Namun 75-90 juta tahun lalu, mulai muncul pohon berbunga dengan ukuran raksasa yang menjulang ke langit.

“Ini tidak terlalu mengejutkan. Kita tahu bahwa pada masa itu, planet kita kaya akan flora angiosperma,” kata Nan Crystal Arens, ahli paleobotani dari Hobart and William Smith Colleges yang tidak terlibat dalam studi.

“Fosil ini adalah bukti nyata. Anda jadi tahu bahwa pohon-pohon besar tersebut pernah ada di sana,” imbuhnya.  

Baca Juga : Breaking News: Temuan Harta Karun Koin Cina Abad Ketujuh di Lasem

Menemukan fosil dari masa Turonian menjadi tantangan tersendiri karena permukaan laut saat itu sangat tinggi. Dengan begitu, kebanyakan sedimen Turonian hanya menangkap apa yang ada di laut, bukan di daratan.

Puluhan fragmen kayu angiosperma yang diketahui selama ini berusia 84 juta tahun, dan itu pun berasal dari pohon kecil yang berdiameter kurang dari empat inci.

“Penemuan ini melampaui periode sampel sebelumnya. Sangat menyenangkan berhasil menjumpai fosil tersebut,” ungkap Dori Lynne Contreras, ahli paleobotani di University of California.

Sejarah penemuan

Dengan hibah dana dari National Geographic Society, awalnya, Michael D’Emic, ahli paleontologi dari Adelphi University mengunjungi Utah Tengah untuk mencari tulang dinosaurus berleher panjang.

Suatu hari, John Reay, petugas Bureau of Land Management (BLM – lembaga AS yang mengelola tanah umum), mengajak D’Emic untuk berkeliling area Utah Tengah sambil menunjukkan fitur geologis yang sudah lama menarik perhatiannya. Salah satunya adalah batang kayu tersebut.