Ledakan Bom Perang Dunia II Kirim Gelombang Kejut Hingga ke Atmosfer

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 28 September 2018 | 14:47 WIB
Ilustrasi ledakan bom (Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id – Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa serangan bom Perang Dunia II yang sangat intens, mengubah ujung atmosfer Bumi.

Pengeboman yang masif memiliki dampak besar nan dramatis di bawah lapisan yang menjadi lintasan pesawat terbang. Ia naik hingga seribu kilometer ke atas langit dan mengubah batas atmosfer kita.

Para peneliti dari European Geosciences Union mengatakan, gelombang kejut yang dihasilkan oleh ledakan bom melemahkan atmosfer atas yang dialiri listrik, yaitu ionosfer.

Ionosfer sendiri sangat penting bagi teknologi modern seperti komunikasi radio, sistem GPS, teleskop dan radar peringatan.

Baca Juga : Berasal dari Luar Tata Surya, Pencarian Rumah Oumuamua Terus Dilakukan

“Hasil gambar di sekitar Eropa menunjukkan kehancuran akibat serangan udara di masa perang. Ini menjadi pengingat abadi atas kerusakan yang disebabkan ledakan buatan manusia. Namun ternyata, dampak bom juga naik ke atmosfer Bumi dan tidak disadari hingga saat ini,” papar Chris Scott, profesor fisika ruang angkasa dan atmosfer.

“Sebenarnya, sangat mengherankan melihat bagaimana riak yang disebabkan manusia bisa memengaruhi ujung luar angkasa,” imbuhnya.

Menurut peneliti, setiap ledakan bom, melepaskan energi setidaknya setara dengan 300 serangan petir.

Baca Juga : Satelit Mini Pembersih Sampah Luar Angkasa Berhasil Diuji Coba

Untuk menguji dampak bom di atmosfer, peneliti awalnya mempelajari catatan kontemporer di Radio Research Centre. Mereka kemudian mengirim getaran radio ke langit sehingga dapat mengukur tinggi dan konsentrasi ionisasi di lapisan atas atmosfer.

Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi elektron menurun ketika terjadi serangan bom yang dilakukan sekutu. Gelombang kejut dari bom-bom tersebut diduga memanaskan ionosfer dan menyebabkan hilangnya ionisasi.

“Kekuatan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, terbukti bermanfaat bagi para peneliti untuk mengukur dampak dari peristiwa-peristiwa sejenis. Memberikan informasi bahwa selain menciptakan kehancuran di tanah, ledakan bom juga memberikan dampak pada ratusan kilometer di atas langit,” kata Patrick Major, profesor dan sejarawan dari University of Reading yang terlibat dalam penelitian.