Suhu tinggi yang menyebabkan sungai di Jerman mengering, telah memuculkan bom dari Perang Dunia II. Sejauh ini, 22 granat, ranjau, dan bahan peledak lainnya berhasil ditemukan di sungai Elbe, di negara bagian Saxony-Anhalt dan Saxony.
Pemerintah mengingatkan warga untuk tidak menyentuh apa pun yang mereka temukan di sana. Sebaliknya, penduduk wajib memanggil polisi untuk memindahkan atau meledakkan bom dengan aman. Pada akhir Juli lalu, petugas telah meledakkan dua ranjau yang ada di Elbe.
Selama perang, pasukan sekutu diketahui menjatuhkan lebih dari satu juta ton bom di Jerman. Menurut data Smithsonian, 10% di antaranya belum meledak.
Baca juga: Mengurangi Emisi, Negara Bagian Amerika Siap Melawan Presiden Trump
Setiap tahun, Jerman menemukan dua ribu ton amunisi yang belum meledak yang tersembunyi di dalam tanah selama beberapa dekade.
Ini adalah masalah yang cukup berat di Jerman, Tidak ada perusahaan di sana yang dapat memulai kontruksi bangunan tanpa memeriksa tanahnya terlebih dahulu. Seperti yang sudah bisa ditebak, dari hasil pengecekan, mereka selalu menemukan bom -- menyebabkan evakuasi massal.
Pada Agustus 2017, Frankfurt memaksa 70 ribu penduduk untuk meninggalkan rumah mereka – salah satu peristiwa evakuasi terbesar di Jerman sejak Perang Dunia II – sementara regu penjinak meredam bom seberat empat ribu pon di lokasi konstruksi.
April tahun ini, pemerintah mengevakuasi 26 ribu orang dari kota kecil Paderborn, di Jerman, untuk menjinakkan 1,8 ton bom.
Baca juga: 5 Cara Mudah yang Dapat Kita Lakukan untuk Menghemat Air di Rumah
Kini, tingkat air yang lebih rendah di sungai Elbe mampu mengungkap lagi amunisi dari Perang Dunia II. Rendahnya air tersebut disebabkan oleh gelombang panas ekstrem akibat perubahan iklim.
Juli 2018 dipastikan sebagai bulan terpanas yang pernah dialami Jerman sepanjang sejarah. Suhu di Bernburg, Saxony-Anhalt, mencapai 39,5 derajat celsius.
Source | : | History.com |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR