Fakta-fakta Suku Terasing Amazon yang Tidak Tersentuh Dunia Luar

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 2 Oktober 2018 | 14:00 WIB
Gambar sekilas penyintas suku terasing di hutan Amazon. (FUNAI)

Nationalgeographic.co.id – Di jantung hutan Amazon, masih ada ratusan suku asli yang belum berhasil dikontak. Mereka menjalani hidup yang terputus sama sekali dari dunia luar.

Belum lama ini, peneliti menangkap gambar anggota terakhir dari anggota suku terisolasi yang berhasil bertahan hidup sendiri di hutan selama beberapa dekade. Diduga ia menjadi satu-satunya anggota suku yang berhasil selamat, sementara enam lainnya dibunuh oleh para pemburu dan petani. 

Pemandangan tersebut sangat langka karena anggota suku yang belum berhasil didekati ini tinggal di pedalaman ekstrem sehingga sulit menangkap gambarnya. Selama bertahun-tahun, ketakutan mereka terhadap dunia yang semakin berkembang membuatnya enggan melakukan kontak dengan orang luar.

Baca Juga : Demi Melindungi Diri, Wanita Apatani Melubangi Hidung dan Menato Wajah

Para anggota suku ini bahkan sering menembakkan busur dan panah mereka ke helikopter dan pesawat yang mencoba melakukan kontak.

Siapa saja suku terakhir Amazon ini?

Suku yang terputus dari dunia luar ini sama sekali tidak pernah melakukan kontak secara langsung dengan masyarakat modern saat ini. Mereka biasanya tergabung dalam anggota kelompok yang lebih kecil dan telah mengembangkan cara hidup yang sepenuhnya mandiri.

Menurut Survival International, lembaga pembela hak-hak suku terasing, beberapa dari mereka adalah kelompok pemburu-pengumpul nomaden yang terus bergerak. Mereka mampu membangun rumah dalam beberapa jam dan meninggalkannya beberapa hari kemudian.

Sisanya lebih menetap dan kemudianm tinggal di rumah-rumah komunal. Mereka menanam tumbuhan di hutan serta berburu dan memancing.

Ada berapa banyak?

Setidaknya ada 100 suku terisolasi yang tinggal di Brasil. Para ahli mengatakan, jumlahnya bisa mencapai 3000. Di negara bagian Acre, Brasil, terdapat 600 suku yang hidup dalam ketenangan.

Sementara suku seperti Kawahiya yang tanahnya terancam oleh penebang, berada di ambang kepunahan.