Operasi Plastik: Apa yang Menyebabkan Banyak Orang Ingin Melakukannya?

By Gregorius Bhisma Adinaya, Rabu, 3 Oktober 2018 | 14:40 WIB
Ilustrasi operasi plastik. (RomarioIen/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Rabu (3/10/2018) siang, Polda Metro Jaya melakukan keterangan pers mengenai dugaan penganiayaan terhadap seorang figur publik. Dalam keterangan, pihak kepolisian mengatakan bahwa figur publik tersebut tidak mengalami kekerasan seperti informasi yang beredar selama ini, melainkan terkait tindakan operasi plastik.

Keterangan kepolisian lantas membuat operasi plastik seakan mencuat ke permukaan. Banyak orang membicarakan tindakan terkait estetika ini. Walaupun terkenal di kalangan orang awam dengan istilah operasi plastik, namun prosedur kedokteran ini sama sekali tidak melibatkan unsur plastik.

Kata "plastik" dalam operasi plastik berasal dari bahasa Yunani "plastikos" yang berarti membentuk. Jadi, plastik di sini tidak berarti bahwa operasi plastik menggunakan bahan dasar plastik, melainkan sebuah tindakan pembentukan.

Baca Juga : Kecantikan Dianggap Sebagai Hak Asasi, Brasil Subsidi Operasi Plastik

Operasi plastik seakan sudah menjadi tren. Korea Selatan dikenal sebagai negara yang warganya banyak melakukan operasi plastik. Namun banyak orang tidak menyadari kalau operasi ini sebenarnya sudah berkembang sejak berabad-abad lalu.

Pada abad ke-19 dan 20, bedah plastik sudah menjadi praktik umum. Dimulai oleh seorang dokter bedah plastik pertama di Amerika, yaitu dr. John Peter Mettauer dengan pembedahan langit-langit mulut sumbing.

Apa yang dilakukan oleh dr. John memang membawa kontribusi besar bagi dunia kesehatan, namun predikat "bapak operasi plastik modern" didapat oleh Sir Harold Gilies. Sir Harold mengembangkan berbagai teknik dalam operasi terkait.

Tindakan bedah plastik secara umum terbagi menjadi dua jenis—berdasarkan tujuan pembedahan—yakni pembedahan rekonstruksi dan pembedahan estetik.

Berbeda dengan bedah rekonstruksi yang ditujukan bagi pasien dengan kerusakan tubuh—akibat kecelakaan maupun bawaan sejak lahir—bedah estetik ditujukan bagi pasien normal dan sehat yang merasa bentuk tubuhnya kurang. Misalnya ingin membuat hidung menjadi mancung, ingin melebarkan kelopak mata, memperbesar atau memperkecil payudara, dan sebagainya.

Pasien operasi plastik estetik berharap dengan adanya bedah plastik ini mereka bisa mendapatkan bentuk tubuh yang ideal, sesuai dengan yang mereka inginkan. Lantas apa alasan dibalik keinginan seseorang untuk melakukan operasi plastik estetik? Berikut ini adalah lima alasan yang dilansir dari Hello Sehat.

Baca Juga : Wabah Menari Massal, Menari Tanpa Henti Ini Membunuh Banyak Orang

1. Memperbaiki penampilan

Tidak ada manusia yang bisa memilih kondisi wajahnya ketika dilahirkan. Banyak orang terlahir dengan bentuk hidung yang mancung dan menarik, tetapi banyak juga orang yang dilahirkan dengan bentuk hidung yang tidak simetrsi. Begitu juga dengan mata, bentuk dagu, dan lainnya.

Tidak hanya itu, semakin bertambahnya usia juga membuat tubuh kehilangan bentuk idealnya. Kerutan di wajah semakin banyak, posisi pipi dan bagian lainnya pun menurun akibat berkurangnya kekencangan otot wajah.

Mereka kemudian memandang kemajuan teknologi kedokteran ini dapat membuat perubahan terhadap ketidak idealan versi mereka ini.

Membuat pola operasi. (AndreyPopov/Getty Images/iStockphoto)

2. Menunjang karier

Beberapa profesi menuntut kesempurnaan penampilan. Seringnya berada di depan publik membuat profesi-profesi ini harus selalu tampil prima. Salah satunya adalah aktris ataupun publik figur.

Bila penampilan selalu berada dalam keadaan prima, mereka percaya bahwa karier mereka juga akan selalu berada dalam keadaan yang prima.

3. Mengatasi masalah kesehatan

Operasi plastik juga bermanfaat bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan yang dapat menganggu penampilan mereka. Misalnya, seseorang dengan payudara yang terlalu besar sering mengalami nyeri punggung yang luar biasa, sehingga operasi plastik dianggap sebagai jalan keluar pengurangan payudara yang dapat mengatasi masalah kesehatan dan penampilannya.

4. Peningkatkan rasa percaya diri

Operasi plastik, terutama untuk tujuan estetika, dapat memberikan citra diri yang kuat dan positif. Bahkan dengan sedikit perubahan penampilan luar saja dapat menciptakan perubahan besar dari dalam diri, yakni membiarkan rasa percaya diri seseorang tumbuh.

Baca Juga : Operasi Sesar Berpengaruh Pada Evolusi Manusia?

5. Saat terapi non-invasive tidak mampu mengatasi masalah

Banyak terapi kecantikan non-invasive menjadi pilihan sebelum akhirnya memilih operasi plastik. Bila memang semuanya belum dapat memberikan hasil maksimal, maka operasi plastik bisa menjadi pilihan terakhir untuk mengatasi masalah kecantikan.

Apakah saya perlu bedah plastik?

Banyak orang terutama wanita-wanita di kota besar memandang operasi plastik untuk tujuan estetika bukanlah sesuatu yang tabu dan menakutkan lagi. Bahkan Brasil melakukan subsidi bagi warganya yang ingin melakukan operasi plastik.

Namun sebelum melakukannya, lebih baik Anda berpikir dengan matang atas segala konsekuensi yang mungkin muncul pascaoperasi. Karena perubahan yang dihasilkan dari operasi plastik biasanya dramatis dan permanen, sangatlah penting bagi Anda untuk memiliki pemahaman jelas tentang apa yang akan Anda rasakan setelah bedah plastik.