Wanita yang Tidak Sensitif dengan Rasa Pahit, Berisiko Kanker?

By Loretta Novelia Putri, Kamis, 11 Oktober 2018 | 10:40 WIB
wanita yang sensitif terhadap rasa pahit, meningkatkan risiko kanker (VladimirFLoyd)

Nationalgeographic.co.id - Sebuah temuan aneh dan unik mengungkap bahwa wanita dengan indra pengecap yang terlalu sensitif lebih rentan terkena kanker. Khususnya, wanita yang sangat sensitif terhadap rasa pahit.

Penemuan unik yang diterbitkan oleh European Journal of Nutrition pada Jumat (6/7/2018) ini merupakan hasil pengamatan selama 20 tahun terhadap 5.500 wanita di Inggris.

Baca Juga : NASA Gandeng SpaceX Pergi ke Luar Angkasa Pada Juni Tahun Depan

Dalam studinya, tim membagi peserta penelitian menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok pengecap super, pengecap biasa, dan non pengecap.

"Perbedaan jumlah pengidap kanker pada kelompok wanita yang sangat sensitif mengecap rasa pahit dengan kelompok yang tidak sensitif sangat mencolok," ucap Joshua Lambert, pemimpin penelitian dari Penn State, seperti dikutip oleh Kompas.com dari IFL Science, Jumat (20/7/2018).

"Pengecap super berpeluang 58 persen lebih tinggi mengidap kanker dan kelompok pengecap biasa peluangnya 40 persen lebih tinggi, dibanding kelompok wanita yang diklasifikasikan sebagai non pengecap," ucapnya.

Dalam studinya, Lambert dan tim ingin mengetahui bagaimana pola makan, terutama asupan sayuran yang dapat memengaruhi risiko kanker.

"Jika Anda tidak menyukai rasa pahit, Anda cenderung tidak akan mengonsumsi alkohol, di mana alkohol merupakan faktor risiko kanker. Dengan temuan ini, kami pikir sayuran pahit memberi dampak yang lebih besar dibanding alkohol," ucap Lambert.

Lebih lanjut, Lambert juga mengatakan bahwa hal tersebut masih asumsi.

Baca Juga : Sering Berbohong? Bisa Saja Anda Akan Mengidap Kebohongan Patologis

Karena studi tidak ada yang menyiratkan hubungan sebab akibat, artinya masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Namun, Lambert memiliki satu kesimpulan yang menarik.

"Mungkin, wanita dengan pengecap super sebenarnya memiliki pola makan yang lebih buruk dibanding wanita yang kemampuan mengecapnya biasa saja atau normal," ucap Lambert menyimpulkan.

Terlepas dari itu, temuan ini pun masih membutuhkan penggalian lebih lanjut.