Nationalgeographic.co.id - Gempa berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang Situbondo, Jawa Timur pada Kamis (11/10/2018).
Menurut keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 01:44:57 WIB dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.
Guncangan gempa ini juga dirasakan di beberapa wilayah di Jawa timur, yakni Banyuwangi, Bondowoso, Jember, hingga Malang. Bahkan gempa juga dirasakan hingga ke Denpasar Bali.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (11/10/2018) Salah satu warga perumahan Klatak, Reni Hayu Pratiwi mengatakan bahwa guncangan yang dirasakan cukup kencang hingga kaca rumahnya bergetar keras.
Baca Juga : Tidak Terprediksi, Namun Jakarta Perlu Waspada Gempa Sunda Megathrust"Saya kaget dan semua bangun keluar rumah. Ini sekarang enggak ada yang masuk rumah lagi. Takut kalau ada gempa susulan," kata Reni.
Dalam keterangan persnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa yang terjadi dirasakan selama dua sampai lima detik. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Rahman mengatakan bahwa ada tiga korban meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Dua korban di antaranya bernama Nur Kamilia (7) dan Nadhar (55). Keduanya berasal dari Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep.
"Yang jelas saat ini masih dua korban. Yang satu masih identifikasi," kata Rahman.
Berdasarkan keterangan pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban tertidur saat sedang gempa dan tidak sempat menyelamatkan diri sehingga tertimpa bangunan yang roboh.
Baca Juga : Gempa Sunda Megathrust Berpotensi Merusak Jakarta
Beberapa bangunan milik warga juga banyak mengalami kerusakan, terutama di Kecamatan Gayam Pulau Sapudi, Kecamatan Bluto, Kecamatan Kalianget, dan Kecamatan Batang-Batang.
Rahman menambahkan, pihaknya masih terus melakukan pendataan terkait kerusakan rumah dan gedung.