Nationalgeographic.co.id - Gempa dan Tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah menimbulkan kerusakan yang cukup banyak. Ratusan bangunan hancur dan rata dengan tanah.
Melansir Kompas.com, Selasa (2/10/2019), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memperlihatkan kondisi sebelum dan sesudah kondisi Palu, Donggala dan sekitarnya.
Hasilnya menunjukan bahwa gempa dan tsunami yang terjadi akhir pekan lalu menghancurkan sejumlah kawasan.
Baca Juga : Buoy, Alat Pendeteksi Tsunami di Indonesia Rusak dan Hilang Dicuri
Gambar tersebut dibandingkan dari citra satelit Pleiades pada 6 Juli 2018 milik LAPAN dan milik International Disaster Charter yang diambil pada 30 September 2018. Pleiades merupakan satelit milik Prancis dengan resolusi spasial 60 cm.
LAPAN juga membuat dua perbandingan wilayah. Pertama, pada wilayah Perumnas Balaroa, salah satu kawasan pemukiman yang terkena dampak paling parah akibat gempa. Sedangkan yang kedua adalah kawasan Petobo, yang merupakan area yang terdapat fenomena keluarnya semburan lumpur hitam akibat likuifaksi.
"Di dua wilayah tersebut terlihat rumah tidak hanya sekedar rusak namun amblas rata dengan tanah," tulis LAPAN dalam siaran pers.
Baca Juga : Mendengarkan Musik dari HP yang Sedang Dicas Bisa Sebabkan Kematian?
Perbandingan citra satelit tersebut juga menunjukkan perubahan garis pantai di area Talise hingga Donggala.
"Perbandingan dua citra satelit multi waktu tersebut juga dapat memperlihatkan bangunan sepanjang pantai Talise sampai Donggala banyak yang mengalami kerusakan karena diterjang gelombang tsunami," ujar pihak LAPAN.
LAPAN menambahkan, timnya akan membuat analisis lebih lanjut bekerja sama dengan pihak BNPB, ITB, dan Asian Institute of Technology (AIT) Thailand mengenai kerusakan akibat gempa.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR