Spesies Burung Terbaru Ditemukan di Pulau Rote, Apa Keunikannya?

By Loretta Novelia Putri, Senin, 29 Oktober 2018 | 15:37 WIB
Rote Leaf Warbler ditemukan di Pulau Rote ()

Nationalgeographic.co.id - Riset gabungan antara National University of Singapore (NUS) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah menemukan spesies burung penyanyi yang baru. Ia ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Dalam laporan yang dipublikasikan pada jurnal Scientific Reports, burung tersebut diberi nama Rote Leaf Warbler (Phylloscopus rotiensis) yang masih satu keluarga dengan burung cikrak.

Baca Juga : Peneliti Temukan Fosil Paru-paru Burung Purba Dari 120 Juta Tahun Lalu

Burung Rote Leaf Warbler merupakan kelompok besar dari warbler Asia. Yang spesial darinya adalah paruh yang sangat panjang.

Menurut Nathaniel Ng, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi tersebut, bentuk paruhnya yang unik kemungkinan merupakan adaptasi dari lanskap kering Rote. Sebab, sebagian besar leaf warbler Asia lainnya tinggal di hutan yang lembab.

Keberadaan spesies burung tersebut di pulau Rote, pertama kali tercatat pada bulan Desember 2004 oleh Dr Colin Trainor dari Charles Darwin University, Australia.

Selanjutnya, Philippe Verbelen dan Veerle Dossche yang merupakan dua pengamat burung dari Belgia, melakukan observasi mendetail dan mendapatkan beberapa foto burung jenis tersebut pada 2009.

"Kami menyadari jika ada yang berbeda pada bentuk paruh dan warna burung di Rote jika dibandingkan dengan leaf warbler lainnya," ungkap Verbelen.

Baca Juga : Hati-hati, Terlalu Stres Dapat Membuat Volume Otak Anda Menyusut

Pada setiap tahun, setidaknya terdapat sekitar 5 sampai 10 spesies burung baru yang ditemukan di seluruh dunia.

Namun, dalam 12 bulan terakhir hanya ada dua spesies yang ditemukan di pulau Rote. Ini seharusnya menjadi nilai tersendiri bagi ranah konservasi.

Alam pulau Rote yang semakin padat oleh populasi manusia bisa menjadi ancaman bagi burung-burung. Melihat hal itu, peneliti mengusulkan agar leaf warbler sesegera mungkin masuk ke dalam daftar klasifikasi spesies yang hampir punah.