Semakin Banyak Remaja Mengidap Hipertensi, Apa Penyebabnya?

By Loretta Novelia Putri, Kamis, 8 November 2018 | 12:33 WIB
Ilustrasi pengukuran tekanan darah. (SARINYAPINNGAM/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Banyak orang mengenal hipertensi sebagai penyakit yang hanya menyerang orang-orang berusia lanjut. Hal ini memang tidak sepenuhnya salah. Risiko hipertensi memang semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Namun sebenarnya, penyakit hipertensi pada remaja dan anak kecil ditemukan semakin banyak tiap harinya di dunia.

Di Amerika Serikat, sekitar 20% orang dewasa-muda dengan usia 18-30 tahun yang berisiko penyakit jantung koroner lebih dahulu didiagnosis hipertensi. Sedangkan di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar 2013 memperlihatkan bahwa dari 25,8 persen total kasus hipertensi nasional, ternyata 5,3% di antaranya dipegang oleh remaja berusia 15-17 tahun.

Sekitar 90-95% penyakit hipertensi di dunia termasuk jenis hipertensi primer. Hipertensi primer adalah kondisi tekanan darah tinggi yang tidak jelas apa penyebabnya, penyakit hipertensi primer juga tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh kondisi medis apa pun.

Baca Juga : Lalat Pikat Gemar Menghisap Darah dan Ganja

Sedangkan yang lainnya termasuk ke dalam kategori hipertensi sekunder. Hipertensi yang disebabkan oleh suatu kondisi medis tertentu yang menyerang fungsi ginjal, pembuluh darah, jantung, dan sistem endokrin.

Penyebab penyakit hipertensi sekunder pada remaja adalah penyakit ginjal turunan atau bawaan, kelainan fungsi atau bentuk aorta, sleep apnea, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau masalah tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme). Perempuan yang masih muda juga lebih berisiko terkena hipertensi apabila cukup sering meminum pil KB.

Sebagian besar penyakit hipertensi pada remaja tergolong dalam hipertensi primer. Walau belum diketahui secara jelas apa penyebab spesifiknya, hipertensi primer kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor keturunan atau gaya hidup yang tidak sehat—bahkan kombinasi keduanya.

Terkait dengan hal tersebut, penting bagi kita untuk mengetahui apa saha kemungkinan penyebab terjadinya hipertensi. Tujuannya adalah untuk menghindari sedini mungkin faktor pencetus yang memang dapat dihindari.

  1. Faktor Genetik

Riwayat hipertensi turunan dalam keluarga dapat meningkatkan risiko hipertensi pada remaja generasi berikutnya.

Remaja yang memiliki hipertensi tetapi tidak memiliki masalah medis yang menjadi pemicu dan gaya hidupnya juga tidak berisiko, faktor genetiklah yang menjadi satu-satunya penyebab yang paling memungkinkan

ilustrasi remaja mengalami obesitas (TomFoldes)

  1. Obesitas

Saat ini, ada lebih banyak remaja dan anak kecil yang memiliki berat badan berlebih bila dibandingkan dengan remaja pada generasi lalu. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kasus obesitas meningkat 2 kali lipat sejak tahun 1980-an. Setidaknya 1 dari 10 orang dewasa di dunia mengalami obesitas.

Peningkatan obesitas secara global menjadi salah satu faktor risiko utama yang dapat menjelaskan mengapa kasus hipertensi pada remaja dan anak kecil semakin banyak.

Survei internasional yang dipublikasikan oleh Journal of American College Surgery memberitakan orang dengan berat badan berlebih berisiko 1,7 kali lebih tinggi untuk memiliki hipertensi dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan sehat atau normal.

Bila skor BMI lebih tinggi dari 30, maka semakin tinggi pula risiko hipertensi. Karena bila sudah mencapai angka 30, maka sudah masuk ke dalam kategori berat badan berlebih.

  1. Kurang Olahraga

Aktivitas fisik seperti olahraga membuat tubuh memproduksi hormon yang dapat melemaskan dinding pembuluh darah, sehingga dapat membantu menurunkan tensi.

Bila kurang bergerak, maka semakin banyak lemak yang tertimbun di dalam tubuh sehingga berat badan akan semakin bertambah.

Jika kurang berolahraga dan memiliki berat badan yang berlebih—bahkan obesitas, hal tersebut semakin meningkatkan risiko terjadinya hipertensi pada usia muda.

Baca Juga : Penemuan Fosil di Arab, Bukti Keberadaan Moyang Manusia Paling Awal?

  1. Pola Makan Buruk

Kebiasaan remaja dalam mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi garam, akan ikut meningkatkan risiko penyakit hipertensi.

Asupan garam bersodium tinggi secara terus menerus akan mempersempit pembuluh darah dan membuat tubuh menyimpan kelebihan berat air. Dua faktor tersebut akan meningkatkan tekanan darah.

Para remaja harus mulai menyadari sedini mungkin bahwa penyakit hipertensi pada usia muda semakin banyak setiap tahunnya. Mereka juga harus sadar apa saja risiko komplikasi hipertensi pada kesehatan tubuh di masa depan. Dengan begitu, para remaja bisa mengambil langkah proaktif untuk mencegahnya.