Nationalgeographic.co.id - Pernahkah seseorang mengira Anda sedang menangis setelah Anda menguap? Hal seperti ini muncul karena mata kita mengeluarkan air mata ketika menguap. Secara visual memang mirip seperti kita sedang menangis. Lalu mengapa kebanyakan orang mengeluarkan air mata saat menguap?
Beberapa ahli memiliki teori mengenai penyebab seseorang menguap, yakni karena kelelahan atau merasa bosan. Ketika sedang merasa lelah atau bosan, sistem tubuh dengan sengaja melambat. Tujuannya adalah untuk meyimpan energi dalam tubuh. Hal ini kemudian berimbas pada sistem pernapasan yang ikut melambat, sehingga oksigen yang dihirup pun menjadi lebih sedikit.
Baca Juga : Penemuan Fosil di Arab, Bukti Keberadaan Moyang Manusia Paling Awal?
Oleh karena itu, alam bawah sadar mengingatkan kita untuk menguap, agar bisa mengambil dan menghirup oksigen lebih banyak. Bila tidak, fungsi dalam tubuh tidak akan berjalan dengan maksimal. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar.
Saat kadar oksigen dalam tubuh cukup banyak, seseorang tidak terhindar dari menguap. Kadar karbon dioksida yang tinggi juga tidak menyebabkan seseorang menjadi lebih sering menguap.
Air mata sendiri adalah pelumas mata yang diproduksi oleh kelenjar lakrimal, atau kelenjar air mata. Pelumas mata ini tidak hanya terdiri dari air, tetapi juga mengandung minyak dan lendir yang berfungsi sebagai pelindung mata dari zat asing seperti debu.
Setiap kali berkedip, gerakan kelompak mata akan memicu air mata dari kelenjar lakrimal ke permukaan mata. Kedipan pun ikut meratakan air mata ini.
Dr. Cheryl G. Murphy, seorang ahli kesehatan mata dan penulis di Huffington Post mengatakan bahwa saat menguap, mulut akan terbuka, pipi akan terangkat dan mata akan menyipit. Gerakan tersebut membuat otot-otot di sekitar wajah akan menegang dan berkontraksi.
Dengan kontraksi otot di sekitar wajah ini, wajah seseorang akan mendapatkan tekanan pada kelenjar lakrimal yang berada di bawah kelopak mata. Tekanan tersebut dapat mengakibatkan sedikit air mata yang disimpan di kelenjar lakrimal lepas dan membasahi permukaan mata.
Itulah mengapa ketika sehabis menguap, mata akan terasa basah seperti habis menangis. Namun tidak semua orang akan secara otomatis "menangis" sehabis menguap.
Bisa saja menguap tanpa mengeluarkan air mata dan itu merupakan hal yang normal. Hal tersebut juga bisa terjadi bila seseorang memiliki ukuran saluran air mata yang cukup besar.
Saat menguap untuk pertama kali, air mata yang disimpan dalam kelenjar lakrimal melewati saluran air mata dan mudah untuk tumpah ke permukaan mata. Akibatnya, kelenjar lakrimal akan kering sementara. Saat menguap untuk kedua kalinya, kemungkinan besar air mata tidak akan keluar hingga pasokan air mata kembali tersedia.