Nationalgeographic.co.id - Tidak seperti yang biasa kita lihat, robot bersayap ini akan dikendalikan berdasarkan pergerakan serangga saat sedang terbang.
DelFly Nimble merupakan robot dengan desain terbaru dan tercanggih yang dapat terbang ke segala arah. Dengan berat 29 gram dan lebar sayap 33 sentimeter, ia berukuran 55 kali lebih besar dari lalat buah.
Robot ini mampu terbang selama lebih dari enam menit apabila baterai terisi penuh dengan jangkauan 1 kilometer.
Baca Juga : Día de los Muertos, Perayaan Menyambut Arwah yang Berkunjung ke Alam Kehidupan
Para peneliti dari Delft University of Technology berharap DelFly Nimble dapat menjadi lebah 'masa depan'--mengingat keberadaan serangga tersebut semakin terancam akibat perubahan iklim.
"Kami tidak mencoba menyalin lalat dan lebah, tetapi berusaha belajar dari mereka," kata Matej Karasek, perancang DelFly, dilansir dari The Guardian.
Ia menambahkan, robot rancangannya ini memiliki dua pasang sayap yang beroperasi secara independen. Terdapat dua monitor kecil untuk mengoperasikan satu sayap yang mengepak 17 kali per detik agar dapat bertahan di udara.
DelFly Nimble akan dilengkapi dengan sensor sehingga mereka dapat terbang secara mandiri dari satu tanaman ke yang lainnya, serta menghindari bahaya saat mereka pergi.
Baca Juga : Akibat Perluasan Lahan Manusia, Alam Liar di Bumi Semakin Berkurang
Lebah sangat penting bagi keberlangsungan pertanian di Belanda. Ini karena negara tersebut merupakan salah satu pengekspor produk pertanian dan makanan terbesar di dunia.
Namun, setengah dari 360 spesies lebah di Belanda saat ini terancam punah. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan pestisida secara meluas. Padahal, 80 persen penyerbukan biasanya dilakukan oleh lebah.